Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Aksi Teror Tak Berhubungan dengan Islam atau Agama Apa Pun

Kompas.com - 05/07/2016, 15:24 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid, Yenny Wahid, mengutuk aksi teror yang terjadi di Arab Saudi, maupun di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Yenny, aksi teror merupakan tindakan pembunuhan yang tidak ada hubungannya dengan agama.

"Saya kembali menegaskan bahwa aksi-aksi teror tersebut tidak berhubungan dengan agama apa pun, khususnya Islam," ujar Yenny melalui pesan singkat, Selasa (5/7/2016).

(baca: Enam Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Tiga Kota di Arab Saudi)

Menurut Yenny, dalam sejumlah aksi teror yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, yang menjadi korban dan sasaran justru para umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah di bulan Ramadhan.

Menurut Yenny, aksi teror ini adalah sebuah perbuatan keji, yang tujuannya bukan hanya untuk membunuh korban di sekitar kejadian, tapi juga menciptakan rasa takut bagi seluruh umat Muslim.

(baca: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Terkait ISIS)

"Karena tempat-tempat suci umat Muslim pun sekarang telah mereka (teroris) halalkan," kata Yenny.

Yenny mengimbau, agar semua lapisan masyarakat menyatukan tekad dan semangat untuk terus memerangi terorisme dan semua paham ideologis yang menghalalkan kekerasan untuk mencapai tujuan.

(baca: Kapolresta Solo: Warga Tak Usah Panik, Kami Jamin Keamanan)

Khususnya, Yenny mengimbau agar setiap warga menguatkan semangat toleransi beragama.

Kompas TV Teror Bom di Solo, Pelaku Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com