Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata JK soal 7 Catatan SBY

Kompas.com - 13/06/2016, 20:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons kritik yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Kalla, kondisi yang dialami Indonesia saat ini merupakan dampak dari krisis yang melanda sejumlah negara ekonomi kuat.

"Karena keguncangan-keguncangan apakah di Amerika, China, dan negara lain yang tentunya juga menjadikan kita ikut tergoncang, tentu merupakan hal yang perlu sebagai bangsa kita atasi sebaik-baiknya," kata Kalla saat menghadiri kegiatan buka puasa bersama di kediaman Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Senin (13/6/2016).

Kalla mengaku, dirinya kerap melihat situasi saat melawat ke sejumlah negara. Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, kondisi di beberapa negara Eropa dan Asia tak jauh berbeda dengan Indonesia.

(Baca: Meski Baru Baca Judul Berita, JK Ucapkan Terima Kasih Saran SBY)

Namun, Kalla optimistis, Indonesia masih bisa keluar dari permasalahan yang tengah dihadapi. "Kita masih memiliki kekuatan bangsa, apakah masyarakat, apakah kemampuan kekayaannya, orangnya, tentunya barulah kita bisa menyelesaikan ini," ujarnya.

Lebih jauh, Kalla berterima kasih kepada Yudhoyono atas saran dan kritik yang ditujukan kepada pemerintah. Dengan modal 10 tahun menjadi presiden, Kalla yakin Yudhoyono memahami persoalan negara.

Ia pun berharap banyak pihak yang juga memberikan saran kepada pemerintah guna mencari solusi berbagai soal. "Nanti kita harapkan Pak Zul (Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional) ini memberikan saran apa sebagai ketua partai supaya lengkaplah kita semua melihat lebih luas tentang bangsa ini," ujarnya.

Sebelumnya, Yudhoyono dalam acara buka bersama Partai Demokrat menyampaikan tujuh poin catatan terhadap pemerintahan Joko Widodo-JK.

Ketujuh catatan itu meliputi situasi perekonomian, kondisi kehidupan masyarakat dari sisi sosial dan ekonomi, upaya penegakan hukum, dan kedaulatan partai politik. Selain itu, Presiden keenam RI ini juga menyoroti persoalan TNI/Polri dalam menjalankan tugas pokoknya, pergerakan komunis, hingga peranan pers.

"Kami memberanikan diri untuk menyampaikan kritik, koreksi sekaligus solusi yang kami sarankan,” kata Yudhoyono. (Baca: SBY Beri Tujuh Catatan Penting kepada Pemerintah Jokowi)

Di sektor ekonomi, Yudhoyono menilai kondisi ekonomi yang lemah berimplikasi terhadap pertumbuhan yang rendah. Kondisi tersebut juga berdampak negatif terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat.

"Ketika ekonomi Indonesia melemah, perekonomian dunia dan kawasan juga memiliki pelemahan pertumbuhan. Artinya, pemerintah harus sangat serius dan tepat di dalam mengelola perekonomian kita," kata Yudhoyono. 

"Kalau tidak, harapan ekonomi tahun 2016 ini lebih baik dari ekonomi tahun 2015 akan sirna," ujarnya.

Demokrat, kata dia, juga mengingatkan kebijakan pemotongan anggaran dan keinginan pemerintah untuk menjadikan pengampunan pajak sebagai sumber pemasukan di dalam APBN.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rombongan SYL dan Kementan Dinas ke Saudi Pakai Visa Umrah Sambil Boyong Anak-Cucu

Rombongan SYL dan Kementan Dinas ke Saudi Pakai Visa Umrah Sambil Boyong Anak-Cucu

Nasional
Menko PMK: Jemaah Haji yang Pakai Visa Palsu Pasti Digerebek Pemerintah Arab Saudi

Menko PMK: Jemaah Haji yang Pakai Visa Palsu Pasti Digerebek Pemerintah Arab Saudi

Nasional
Sebut Dirinya Naif Karena Lucuti Kewenangan MPR Pilih Presiden, Amien Rais: Saya Minta Maaf

Sebut Dirinya Naif Karena Lucuti Kewenangan MPR Pilih Presiden, Amien Rais: Saya Minta Maaf

Nasional
Amien Rais Setuju UUD Kembali Diamendemen dan Presiden Dipilih MPR

Amien Rais Setuju UUD Kembali Diamendemen dan Presiden Dipilih MPR

Nasional
Jokowi Kembali Tinjau Lapangan Lokasi Upacara 17 Agustus di IKN, Begini Perkembangannya

Jokowi Kembali Tinjau Lapangan Lokasi Upacara 17 Agustus di IKN, Begini Perkembangannya

Nasional
Luhut Pastikan Tak Ada Penurunan Target di IKN Usai Kepala Otorita Mundur

Luhut Pastikan Tak Ada Penurunan Target di IKN Usai Kepala Otorita Mundur

Nasional
Polri Ungkap Pemerintah Thailand Akan Operasi Besar-besaran Buru Fredy Pratama

Polri Ungkap Pemerintah Thailand Akan Operasi Besar-besaran Buru Fredy Pratama

Nasional
KPU: Partisipasi Pemilih Pilpres 2024 81,78 Persen

KPU: Partisipasi Pemilih Pilpres 2024 81,78 Persen

Nasional
PN Jakarta Selatan Tolak Gugatan Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

PN Jakarta Selatan Tolak Gugatan Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
KPK Periksa Dirut Hutama Karya sebagai Saksi Kasus Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans-Sumatera

KPK Periksa Dirut Hutama Karya sebagai Saksi Kasus Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans-Sumatera

Nasional
Prajurit Kostrad Diduga Bunuh Diri di Rumkit Lapangan Kabupaten Bogor

Prajurit Kostrad Diduga Bunuh Diri di Rumkit Lapangan Kabupaten Bogor

Nasional
MK Bacakan Putusan Sengketa Pileg 2024 mulai Besok hingga 10 Juni

MK Bacakan Putusan Sengketa Pileg 2024 mulai Besok hingga 10 Juni

Nasional
Di DPR, Dewas Cerita Dilaporkan ke Polisi oleh Pimpinan KPK

Di DPR, Dewas Cerita Dilaporkan ke Polisi oleh Pimpinan KPK

Nasional
Sahroni dan Anak SYL Dikonfrontasi soal Bagi Sembako Organisasi Sayap Partai Nasdem Pakai Anggaran Kementan

Sahroni dan Anak SYL Dikonfrontasi soal Bagi Sembako Organisasi Sayap Partai Nasdem Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Terima Kunjungan Dubes Chile, Prabowo Sampaikan RI Ingin Jadi Pengamat di Forum Pertemuan Negara Pasifik Selatan

Terima Kunjungan Dubes Chile, Prabowo Sampaikan RI Ingin Jadi Pengamat di Forum Pertemuan Negara Pasifik Selatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com