Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran BNN Dipangkas, Buwas Singgung Kebutuhan Anjing K-9

Kompas.com - 08/06/2016, 20:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan kebijakan penghematan anggaran yang tengah diterapkan pemerintah akan berimplikasi terhadap kinerja lembaganya.

Kendati demikian, ia menegaskan, pihaknya akan tetap berupaya maksimal untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba di Tanah Air.

“Kami harus memahami keuangan negara. Kalau diberikan segitu, kami gunakan semaksimal mungkin,” ujar dia saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (8/6/2016).

Di dalam APBN 2016, anggaran yang diterima BNN sebesar Rp 1.367.802.022.000. Namun, lantaran adanya kebijakan penghematan, anggaran yang diterima BNN harus dipangkas sebesar Rp 65.508.444.000.

Untuk optimalisasi biaya operasional, Buwas mengatakan, BNN mengoptimalkan anggaran yang diperoleh dari Kementerian Keuangan berupa reward sebesar Rp 90 miliar dan tambahan kebutuhan mendesak sebesar Rp 741.741.951.000.

“Sehingga, pagu perubahan BNN sebesar Rp 2.134.035.529.000,” kata Buwas.

Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, masih banyak peralatan operasional untuk mendeteksi narkoba yang belum dapat dipenuhi, salah satunya anjing pelacak atau K-9. Idealnya, dibutuhkan sekitar 2.000 anjing pendeteksi untuk mengamankan seluruh wilayah Indonesia.

“Tapi untuk membentuk kekuatan itu cukup sulit dan mahal. Makanya kami sedang mencari solusi,” ujarnya.

Ia mencontohkan, untuk pengadaan seekor anjing pendeteksi asal Jerman atau Belanda yang siap pakai, dibutuhkan biaya antara Rp 120 juta hingga Rp 125 juta.

Harga tersebut dapat dipangkas apabila kebutuhan anjing itu disiasati dengan anjing local yang harganya cukup dengan Rp 10 juta.

“Tapi pelatih (anjing local) itu belum ada. Makanya kita kemarin mengirim anggota kita untuk belajar melatih. Keinginan Presiden itu setiap BNN P minimal tiga ekor,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com