Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penangkapan Anggota TNI yang Edarkan Uang Palsu

Kompas.com - 08/06/2016, 16:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan kronologi pengungkapan kasus peredaran uang palsu yang melibatkan anggota TNI.

Mulanya, polisi mengincar MR dengan sangkaan terlibat sindikat uang palsu. Polisi menyamar sebagai pembeli uang palsu kepada MR.

Polisi melakukan pendekatan ke MR sehingga terjadilah pertemuan di Rumah Sakit UKI di Cawang, Jakarta Timur. Ternyata, saat transaksi, MR mengarahkan ke AL, yang belakangan diketahui anggota TNI.

"Kemudian MR ini menuju ke personel yang dari TNI. Setelah itu uang itu ada pada Pak AL ini," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Keduanya kemudian ditangkap. Dari keduanya, polisi menyita 3.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

Karena AL diketahui merupakan anggota TNI saat diperiksa, Bareskrim menyerahkan proses hukumnya ke Polisi Militer TNI.

"Sementara itu, telah ditetapkan tersangka atas nama MR dengan barang bukti sejumlah uang palsu dengan pecahan Rp 100.000 yang jumlahnya hampir Rp 30 juta," kata Martinus.

Penyidik masih mendalami asal-usul uang palsu ini. Menurut Martinus, ahli dari Bank Indonesia menganggap uang palsu yang disita mendekati asli.

"Nomor serinya ini sudah keluar dan peredarannya (uang asli) ada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan di daerah Yogya," kata dia.

Martinus mengimbau masyarakat agar waspada sehingga tidak tertipu dengan peredaran uang palsu. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan prinsip 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

"Pihak kepolisian sendiri akan menyerahkan kepada BI untuk mendata dan mengetahui jumlah uang palsu itu," kata Martinus.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Sabrar Fadhilah sebelumnya mengatakan, perwira TNI tersebut akan menjalani pemeriksaan di POM TNI AD. Menurut dia, AL bertugas di Kementerian Pertahanan.

Kompas TV Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com