Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senandung Pilu "Kartini Kendeng" Menolak Pabrik Semen

Kompas.com - 14/04/2016, 06:36 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari tidak berpindah. Panasnya pun masih setia menemani "Sembilan Kartini" dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah yang berdiam di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Tak lama kemudian, semen, krikil, dan pasir tiba untuk kemudian dibalurkan ke kaki sembilan petani perempuan yang datang dari berbagai daerah seperti Rembang, Pati, dan Grobogan itu.

Jauh-jauh dari luar kota, para petani ini menuntut pembatalan pembangunan pabrik semen di sekitar lahan tani mereka. Mereka pun berniat menemui Presiden Joko Widodo untuk mengadukan hal itu.

Kristian Erdianto Sembilan petani perempuan yang kerap disebut Kartini Pegunungan Kendeng kembali melakukan aksi protes dengan mengecor kaki mereka di seberang Istana Negara pada Rabu (13/4/2016). Hal ini merupakan bentuk protes petani terhadap pendirian pabrik semen PT. Semen Indonesia. Sembilan Kartini Pegunungan Kendeng tersebut merupakan para petani sepanjang pegunungan Kendeng yaitu Rembang, Pati, Blora, dan Grobogan, Jawa Tengah.
Joko, petani asal Rembang, yang mendampingi para Kartini, sibuk membuat adukan semen.

Setelah selesai diaduk di dalam kotak kayu, satu per satu kaki para "Kartini" yang sudah dibalut gips warna putih dibenamkan.

Sembari membenamkan kaki mereka, para kartini bersenandung merdu.

Salah satu "Kartini" berdiri dan memberi aba-aba dengan tangan terkepal, "Kendeeng... Lestari Jawa Tengah.... Jaya Indonesia... Merdeka...".

Lantunan tembang Jawa berjudul Ibu Pertiwi ciptaan Ki Nartosabdo, dalang wayang kulit legendaris terdengar.

"Ibu Pertiwi, Paring boga lan sandhang kang murakabi,
Peparing rejeki manungsa kang bekti,
Ibu Pertiwi, Ibu Pertiwi, Sih sutresna mring sesami,
Ibu Pertiwi, kang adil luhuring budi,
Ayo sungkem mring Ibu Pertiwi"

Senandung itu terasa begitu pilu saat dinyanyikan bersama. Pada intinya, lagu itu adalah sebuah rasa syukur terhadap kasih dan limpahan rejeki yang telah diberikan "Ibu Pertiwi" kepada manusia.

Maka, seyogyanya, manusia perlu memberi hormat kepada kekayaan alam yang ada di bumi.

Bagi para petani tangguh ini, lagu itu adalah penyemangat.

Tak terkecuali, Deni Yulianti (28) yang mulai berhenti menangis.

Matanya tidak lagi memerah, meski sebelumnya air mata terus menetes di pipinya saat bercerita akan kekhawatirannya saat pabrik semen dibangun.

"Jika pabrik terus berdiri justru lebih berbahaya buat saya dan generasi mendatang," ujar Deni.

Ia menuruti keinginan fotografer agar hasil tangkapan lensa kamera tidak menyebalkan.

Menurut Joko, lagu Ibu Pertiwi ini biasa dinyanyikan saat menanam padi.

Kemudian, lagu berganti dengan lagu Segoro Ilang Amise yang bercerita tentang kondisi air yang mengeruh hingga ikan-ikan mati.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com