Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Usung Ahok, PDI-P Yakin Bisa Dapat Calon yang Lebih Baik

Kompas.com - 24/03/2016, 16:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah membantah partainya akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Dia menilai, kehadiran Ahok dalam peluncuran buku Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kemarin tidak ada hubungannya dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Basarah pun meyakini, partainya bisa mendapatkan calon yang lebih baik dari Ahok. Meski elektabilitas Ahok sebagai petahana saat ini cukup tinggi di berbagai survei, dia melihat bukan tidak mungkin hasil itu berubah menjelang pemungutan suara nanti.

"Kami menghormati hasil survei untuk memotret preferensi masyarakat Jakarta. Tetapi, jangan lupa hasil survei yang tinggi tak menjamin akan stabil," kata Basarah saat dihubungi, Kamis (24/3/2016).

(Baca: Ahok: Bu Mega, Tolong Bilang ke Orang PDI-P, Ahok Itu Jantan!)

Basarah mencontohkan dua fenomena yang terjadi saat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.

Di Pilgub Jawa Tengah, awalnya elektabilitas petahana Bibit Waluyo lebih tinggi dari calon yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo. Namun, pada akhirnya, Ganjar bisa memenangi persaingan.

Di Jakarta, Jokowi-Ahok yang diusung PDI-P bersama Gerindra juga awalnya kalah dari petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Namun, dalam waktu dua bulan, elektabilitas Jokowi-Ahok meningkat pesat.

(Baca: Megawati: Saya Heran Kok Dia (Ahok) Datang...)

"Jadi, kita tidak jadikan hasil survei untuk menentukan calon," kata dia.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), lanjut Basarah, lebih memercayakan proses pemilihan kepala daerah melalui proses penjaringan internal.

Siapa pun calon yang akan diusung, termasuk Ahok, harus melewati proses penjaringan internal itu. Saat ini, proses penjaringan di berbagai daerah sudah dilakukan, termasuk di DKI Jakarta.

"Di waktu yang tepat, akan kita umumkan calon yang kita usung," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com