Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Radikalisme dan Terorisme Marak, Keluarga Menjerit

Kompas.com - 23/02/2016, 11:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menuturkan, kerukunan beragama mulai terancam dengan maraknya aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Ia mengimbau agar intelijen mengamati fenomena ini dengan lebih baik sehingga tak ada istilah kecolongan dalam penanganan radikalisme dan terorisme.

"Tidak hanya keluarga muslim, agama lain juga mulai menjerit. Tanpa sengaja anaknya, istrinya masuk ke kelompok tertentu dan sebagainya," ujar Tjahjo di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Ia menyinggung isi Pasal 10 Undang-Undang 23 Nomor 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang menyebutkan bahwa agama merupakan salah satu urusan absolut, yaitu urusan pemerintahan yang sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat.

Adapun urusan agama yang dimaksud, kata dia, misalnya penetapan hari libur keagamaan, memberikan pengakuan terhadap suatu agama, juga menetapkan kebijakan dalam kehidupan keberagamaan.

Tjahjo menambahkan, permasalahan keberagamaan di Indonesia saat ini masih kompleks. Tuntutan masyarakat terkait agama juga cukup banyak.

Ia mencontohkan kasus pembangunan Gereja Yasmin di Bogor yang permasalahannya sudah bergulir selama bertahun-tahun.

Permasalahan utamanya bukan urusan perbedaan keyakinan, tetapi mengenai pembangunan gereja tersebut. (baca: Tahun Ini Giliran Belasan Motor yang Blokade GKI Yasmin)

Tjahjo menegaskan, Kemendagri dalam hal ini mendorong langkah antisipasi dan upaya penanganan masalah kerukunan umat beragama dan perlunya mencegah pecahnya konflik sosial.

"Termasuk di dalamnya pemerintah provinsi, kabupaten, kota terus melaksanakan sosialisasi berkaitan dengan kerukunan umat secara intensif dan masif," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Tjahjo pada pagi ini menghadiri acara kongres nasional bertajuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang digagas Komnas HAM, The Wahid Institute, dan Kedutaan Besar Kanada untuk RI.

Selain Tjahjo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com