Menurut dia, kunjungan tersebut hanya membawa keuntungan bagi korporasi asing tersebut.
"Kunjungan itu output-nya apa, jangan sampai hanya jadi iklan gratis bagi korporasi itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (19/2/2016).
Fadli menilai, Jokowi harus memastikan bahwa kunjungan tersebut membawa keuntungan yang signifikan bagi Indonesia. Kunjungan itu tidak cukup hanya mendatangkan investasi, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana cara agar Indonesia bisa membuat teknologi serupa.
(Baca: Tiba di Tanah Air, Jokowi Sampaikan Tiga Hal)
"Negara lain seperti RRC tidak menggunakan Facebook, Twitter. Mereka buat program sendiri, yang sejenis itu karena mereka lembaga komersial kan hanya mencari keuntungan," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Fadli Zon optimistis dari 260 juta masyarakat Indonesia, banyak teknisi andal yang bisa membuat media sosial serupa atau bahkan lebih baik. Hanya saja, mereka membutuhkan dukungan dari pemerintah.
"Harusnya Pak Jokowi mendorong putra-putri bangsa bikin sendiri, buat program sendiri, marketnya kita sendiri. Kita jangan hanya jadi user, yang dapat untung mereka," ucapnya.
(Baca: Wujudkan 1000 Technopreneurs, Jokowi Minta Dukungan Bos Facebook dan Google)
Saat tiba di Tanah Air selepas kunjungan dari AS, Jumat pagi ini, Jokowi menekankan kunjungannya ke Silicon Valley merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah pada era informasi dan digital.
"Dalam pembicaraan saya dengan Facebook, Google, dan Plug and Play, mereka memberi komitmen terhadap pengembangan ekonomi digital di Indonesia," ujar Jokowi.
"Tindak lanjutnya, yakni dengan Google akan dilaksanakan pelatihan technopreuner, juga dengan perusahaan-perusahaan lain," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.