Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasilkan 671 Pengajar Muda dalam 5 Tahun, Indonesia Mengajar Gelar Syukuran

Kompas.com - 31/01/2016, 13:09 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Indonesia Mengajar menggelar syukuran atas keberhasilan yang dicapai dalam 5 tahun terakhir.

Sejak 2010, program nirlaba yang fokus pada bidang pendidikan tersebut telah menghasilkan 671 pengajar muda yang tersebar di sejumlah tempat terpencil dan terpelosok di Indonesia.

"Program ini luar biasa, ada banyak gerakan baru tumbuh dari Indonesia Mengajar," ujar salah satu penggagas program Indonesia Mengajar, Anies Baswedan, di Gedung Pertamina, Jakarta Pusat, Minggu (31/1/2016).

Menurut Anies, acara ini digelar sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas apa yang telah dicapai para relawan hingga saat ini.

Program Indonesia Mengajar saat ini telah menelurkan beberapa program lain seperti Kelas Inspirasi, Penyala, dan Ruang Berbagi Ilmu.

Menurut Anies, untuk Kelas Inspirasi saja saat ini telah dilakukan di 300 kota seluruh Indonesia.

Kelas Inspirasi mengajak kalangan profesional dari latar belakang apapun untuk berbagi inspirasi selama satu hari kepada anak-anak di berbagai daerah.

"Minat relawan luar biasa tinggi, hanya dengan kesadaran ini bukan tentang kita, tapi tentang Indonesia, ekspresi cinta karena kita orang Indonesia," kata Anies yang juga sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Saat ini, program Indonesia Mengajar telah sampai pada angkatan ke-XIII, dan menjangkau 20 kabupaten/kota. Setiap tahunnya, terdapat dua angkatan yang ditugaskan ke daerah, dengan masing-masing angkatan terdiri dari 50 pengajar muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com