Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refly Sarankan Golkar Minta Perpanjangan SK Kepengurusan Riau ke Menkumham

Kompas.com - 10/01/2016, 14:55 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat hukum tata negara Refly Harun menyarankan agar pengurus Partai Golkar meminta perpanjangan SK kepengurusan Golkar hasil Munas di Riau tahun 2009, kepada pemerintah.

Hal itu dinilai sebagai salah satu cara untuk mengisi kekosongan kepengurusan Partai Golkar.

"Seharusnya, yang memegang mandat Munas Riau mengajukan perpanjangan SK dari Menkumham (Yasonna Laoly). Ini agar kepengurusan untuk sementara ada yg men-take over," ujar Refly dalam acara pemantapan konsolidasi Partai Golkar hasil Munas Ancol di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di Jakarta Timur, Minggu (10/1/2016).

Refly menjelaskan bahwa hal tersebut dimungkinkan melalui kewenangan deskresi yang dimiliki Menkumham. (baca: Pemerintahan Jokowi-JK Dituding Ingin Lumpuhkan Golkar)

Menkumham dapat menyetujui perpanjangan tersebut apabila terjadi keadaan stagnasi pemerintahan, di mana parpol yang menjalankkan pemerintahan secara umum mengalami gangguan.

Meski demikian, menurut Refly, dalam negosiasi dengan Menkumham, perlu ditegaskan bahwa kepengusursan yang diperpanjang tersebut bersifat sementara. (baca: Akbar Tandjung: Golkar Bisa Makin Terpuruk jika Tak Rekonsiliasi)

Sedangkan, penyelesaian sengketa diselesaikan melalui internal partai, atau melalui undang-undang partai politik.

"Kalau ada Munaslub, itu harus jadi yang utama, atau jalan penyelesaian harus sesuai AD/ART," kata Refly. (baca: Aburizal Akan Ditinggal jika Tolak Munas Rekonsiliasi)

Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, menyatakan bahwa saat ini Partai Golkar berada pada posisi yang merisaukan, terutama pascapencabutan SK kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol oleh Menteri Hukum dan HAM.

Dengan demikian, terjadi kevakuman kepemimpinan Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com