JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya akan tetap berada di luar pemerintahan bersama Koalisi Merah Putih (KMP).
PKS, menurut dia, tidak akan terpengaruh dengan sikap Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz yang ingin mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami masih berada di KMP, sekalipun hanya berdua dengan Gerindra," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Hidayat mengatakan, langkah PKS yang datang menemui Presiden Jokowi di Istana Negara tidak perlu diartikan sebagai tanda hendak merapat ke pemerintah. Menurut dia, pertemuan tersebut adalah murni silaturahim.
Menurut dia, tak ada salahnya jika parpol di luar pemerintah melakukan silaturahim dengan Presiden. (Baca: Bertemu Jokowi, Presiden PKS Akui Tidak Izin ke KMP)
"Silaturahim kemarin bukan berarti kami pindah koalisi, masuk pemerintah. Kami tetap di luar pemerintah," ucap mantan Ketua MPR itu. (Baca: Fahri Hamzah Akui PKS Mulai Tak Sejalan dengan KMP)
Hidayat menghormati dan tidak akan melarang Golkar ataupun PPP untuk bergabung ke pemerintah. Menurut dia, adalah hak setiap partai politik untuk menentukan arah koalisi.
Hanya, Hidayat mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi langsung dari kedua parpol tersebut. (Baca: Fadli Zon Persilakan jika PKS Gabung ke Pemerintah)
Partai Golkar di bawah Aburizal Bakrie mempertimbangkan bergabung dengan pemerintah setelah mendapatkan rekomendasi dari para pengurus DPD I. Rekomendasi ini akan dibawa dan diputuskan dalam rapimnas.
Adapun Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma, juga sudah menyatakan keinginannya untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.