JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang merupakan politisi senior Partai Golkar dinilai sebagai sosok yang tepat menjadi ketua sementara partai berlambang beringin itu, hingga Musyawarah Nasional (Munas) digelar.
Namun, Kalla menolak usulan untuk mengisi kursi ketua di tengah prahara yang belum juga tuntas di partai beringin tersebut
"Wah tidak lah. Masa saya, saya sudah pernah jadi ketua," ujar Wapres di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (5/1/2015)
Kalla membantah sedang mencari posisi strategis dalam struktur kepengurusan di Golkar. Menurut dia, kesibukannya mengurus negara sangat padat sehingga tak ada waktu mengurus partai.
Dukung pemerintah
Meski menolak jadi ketua sementara, Kalla menyambut baik bila Golkar ingin merapat ke dalam partai pendukung pemerintah.
"Ya bagus lah (Kalau bergabung). Semua yang mendukung pemerintah tentu kita apresiasi. Bagus lah, ya pemerintah ini kan menjalankan program untuk rakyat," kata Wapres.
Sebelumya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengusulkan politisi senior Golkar Jusuf Kalla sebagai Ketua Golkar transisi.
(Baca: Priyo Usul JK Jadi Ketua Golkar Transisi untuk Gelar Munas)
Golkar transisi ini yang nantinya diharapkan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk menyatukan kembali kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.