JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid kembali mangkir dari panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk pemeriksaan dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh DPR Setya Novanto.
Hingga pukul 10.45 WIB atau lewat 45 menit dari jadwal pemeriksaan, Riza Chalid tak terlihat di ruang sidang MKD dan tanpa memberikan keterangan apa pun.
"Sampai sekarang belum ada konfirmasi," kata anggota MKD, Syarifudin Sudding, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Ini kedua kalinya Riza mangkir. Sesuai tata beracara, maka pada panggilan ketiga, MKD bisa meminta bantuan polisi untuk memanggil paksa.
Sudding mengatakan, keputusan selanjutnya masih akan dibahas dalam rapat internal MKD. "Kita lihat dalam rapat internal nanti," ucapnya.
Karena ketidakhadiran Riza, MKD menggunakan waku untuk melakukan rapat internal secara tertutup.
Pada pukul 13.00 WIB nanti, MKD akan memeriksa Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Wakil Ketua MKD Junimart Girsang, keterangan Riza diperlukan karena dia dua kali menemani Novanto bertemu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Dalam pertemuan terakhir yang direkam oleh Maroef, diduga ada permintaan saham PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.
Menurut dia, berdasarkan rekaman percakapan pertemuan terakhir itu, Riza juga merupakan orang yang paling banyak berbicara dalam pertemuan itu.
"Dia yang tahu anatominya karena dia yang dominan dalam percakapan itu," kata Junimart.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.