Dalam banyak kesempatan, Luhut meminta MKD memanggilnya supaya ada ruang untuk memberikan penjelasan.
"Bukan tidak mungkin akan dipanggil, tergantung hasil rapat MKD besok," kata anggota MKD dari Fraksi Partai Golkar, Ridwan Bae, saat dihubungi, Minggu (6/12/2015).
Ridwan mengungkapkan, saat ini MKD belum membahas secara resmi perlu tidaknya dilakukan pemanggilan terhadap Luhut.
Pasalnya, pada pekan lalu MKD tengah disibukkan dengan agenda pemeriksaan Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin selaku saksi dalam kasus pencatutan nama.
Selain memanggil Novanto, Sudirman dan Maroef, MKD sebenarnya telah memanggil pengusaha Riza Chalid. Namun, Riza mengkir dari panggilan tersebut.
Dalam rekaman pembicaraan antara Setya, Riza, dan Maroef, nama Luhut merupakan salah satu nama yang paling banyak disebut.
Dalam rekaman pembicaraan itu, Luhut digambarkan sebagai figur sentral yang dapat memengaruhi renegosiasi kontrak karya Freeport.
Luhut berkali-kali membantah terlibat dalam kasus dugaan pencatutan nama serta usaha mencari keuntungan pribadi bersama Setya dan dan Riza.
Dia menegaskan tidak setuju jika renegosiasi kontrak dengan Freeport dilakukan sebelum 2019.
Terkait namanya yang banyak disebut dalam rekaman pembicaraan, Luhut menyatakan hal itu wajar karena dia terkenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.