Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu 6 Jam, Penumpang Lion Air Emosi dan Hadang Pesawat di "Runway" Bandara

Kompas.com - 21/11/2015, 17:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Penumpang pesawat Lion Air JT 898 rute Jakarta-Makassar di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, marah besar.

Pasalnya, pesawat yang seharusnya berangkat pukul 05.00 WIB, Sabtu (21/11/2015), baru bisa terbang pada pukul 11.00 WIB.

Hal itu dibenarkan oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid yang dihubungi Kompas.com, Sabtu petang.

"Betul ada kejadian seperti itu. Delayed-nya memang cukup panjang. Penumpang sangat emosi sampai turun ke runway menghadang pesawat Lion lain yang akan terbang," kata Hadi.

Dari penyelidikan awal, Hadi mengungkapkan, penerbangan JT 898 tertunda karena adanya permintaan dari maskapai Lion Air mengganti pesawat, dari Boeing 737 yang kapasitasnya 190 penumpang menjadi Airbus A330 yang mampu memuat lebih banyak, yaitu 350 penumpang.

Namun, pengajuan penggantian pesawat ini baru diterima Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada pukul 08.00 WIB, tiga jam lewat dari jadwal terbang yang seharusnya.

Hadi menduga, dari penyelidikan sementara, ada ketidaksesuaian antara pihak komersial dan pihak operasional dari manajemen Lion Air.

Pihak komersial menjual tiket terlalu banyak, tetapi kapasitas pesawat tidak mencukupi.

"Kemungkinan besar, manajemen Lion Air tidak saling koordinasi. Mereka jual tiket lebih dari kapasitas pesawat. Kami akan investigasi lebih lanjut," tutur Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com