Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Lepas Tim Tanggap Darurat Asap PMI

Kompas.com - 29/10/2015, 09:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi melepas tim operasi tanggap darurat Palang Merah Indonesia untuk bencana kabut asap yang melanda banyak daerah, terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

"PMI di daerah-daerah selama ini telah bekerja keras, namun setelah melihat kondisi ini semakin besar maka tadi disampaikan PMI akan membantu melaksanakan operasi yang lebih besar," kata Jusuf Kalla dalam pelepasan tim operasi tanggap darurat di Markas Besar PMI, Jakarta, Kamis (29/10/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut Kalla, di berbagai daerah yang terpapar asap, PMI telah mengerahkan berbagai upaya guna melayani kesehatan bagi warga yang terdampak. (baca: Pansus Asap DPR Dinilai Bakal Ganggu Kerja Pemerintah)

Wapres mengingatkan bahwa bencana kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di banyak daerah telah berlangsung sudah tiga bulan.

"Operasi yang lebih besar sebagai kelanjutan dari operasi-operasi PMI yang telah dilakukan di daerah," kata JK.

Dengan bantuan dari PMI dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka operasi tanggap darurat PMI ini akan menggunakan potensi nasional lembaga kemanusiaan tersebut. (baca: F-PKS: Pansus Asap Tidak Ingin Jatuhkan Pemerintahan Jokowi)

"Mudah-mudahan tugas ini dilaksanakan dengan baik antara lain sampai dengan musim hujan datang sehingga tidak diperlukan lagi mobil-mobil tangki," katanya.

PMI mengirimkan 630 personil ke wilayah Sumatera. Ikut dikirim 10 kendaraan tangki air, dua alat penjernih air, dan 10 ambulans yang akan difokuskan di wilayah terdampak kabut asap.

Bantuan dilengkapi dengan 100 ribu masker N95, 150 ribu masker Evo, penyaring udara dan obat tetes mata. (baca: Luhut Minta DPR Tidak Berpolemik soal Kabut Asap)

Sedangkan untuk wilayah Kalimantan akan dikirimkan tangki air dan bahan-bahan lainnya dari gudang regional PMI di Surabaya.

Operasi PMI itu mendapat bantuan dari sejumlah lembaga mitra seperti Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Palang Merah Amerika dan Palang Merah Australia.

Sebelumnya, PMI telah melakukan kegiatan tanggap darurat terhadap bencana asap di Sumatera dan Kalimantan, dengan pendistribusian masker sebanyak 700.000 dan bekerja sama dengan instansi pemerintah pusat/daerah dalam melayani kesehatan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com