Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Bertemu Ketum Parpol Setelah Kunker ke AS

Kompas.com - 23/10/2015, 07:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan melakukan pertemuan dengan ketua umum partai-partai koalisi setelah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Belum diketahui pasti agenda pertemuan Jokowi dengan para ketum parpol itu di tengah isu perombakan kabinet yang mulai berkembang.

"Presiden akan bertemu dengan ketum-ketum parpol setelah beliau kembali dari Amerika," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Presiden Jokowi diketahui melawat ke Negeri Paman Sam pada 25-28 Oktober mendatang. Menurut Pramono, pertemuan Jokowi dengan para ketum parpol akan dijadwalkan sepulangnya presiden dari AS. Pertemuan itu, sebut dia, dilakukan karena Presiden sudah 1,5 bulan tidak bertemu dengan para tokoh politik itu.

Namun, saat ditanya soal agenda yang akan dibahas, Pramono enggan menyebutkannya. Diketahui, saat ini sejumlah partai mulai merapat ke pemerintahan. Koalisi Indonesia Hebat yang sejak awal mendukung pemerintahan bertambah dukungan dengan bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Masuknya PAN ke jajaran partai pendukung pemerintah menjadikan isu perombakan kabinet semakin kencang. Apalagi, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu mengaku sudah menyerahkan lima nama calon menteri.

Saat ditanyakan apakah pertemuan Jokowi dengan ketum parpol juga akan diikuti oleh Zulkifli Hasan, Pramono lagi-lagi berkomentar singkat.

"Nanti lihat saja siapa yang datang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Sebut Digitalisasi sebagai Instrumen Pendukung Kepatuhan PKB Indonesia

Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Sebut Digitalisasi sebagai Instrumen Pendukung Kepatuhan PKB Indonesia

Nasional
Jokowi Enggan Biayai Food Estate Pakai APBN Lagi

Jokowi Enggan Biayai Food Estate Pakai APBN Lagi

Nasional
Paus Fransiskus Dijadwalkan Bertemu Jokowi September, Ini Agendanya...

Paus Fransiskus Dijadwalkan Bertemu Jokowi September, Ini Agendanya...

Nasional
Kemenag Wajibkan ASN-nya Cegah Judi 'Online', Yang Bermain Kena Sanksi

Kemenag Wajibkan ASN-nya Cegah Judi "Online", Yang Bermain Kena Sanksi

Nasional
Ambulans Disetop Karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Minta Maaf

Ambulans Disetop Karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Minta Maaf

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Helfi Assegaf Jadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim

Mutasi Polri, Brigjen Helfi Assegaf Jadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim

Nasional
Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com