Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Apresiasi PDI-P Buka Rekening Gotong Royong

Kompas.com - 22/10/2015, 16:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Direktorat Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, mengapresiasi upaya yang dilakukan PDI Perjuangan membuka rekening dana partai politik untuk meminimalkan terjadinya tindak pidana korupsi oleh kader partai tersebut.

"Apa yang dilakukan PDI-P dengan membuka rekening dana partai secara gotong-royong melalui konsep fundraising itu merupakan hal positif. Langkah maju yang dilakukan PDI-P," ujar Donal di Jakarta, Kamis (22/10/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, konsep 'fundraising' atau penggalangan dana secara langsung menunjukkan kesadaran partai politik dalam membangun budaya partai yang baik. 

"Akan lebih baik lagi apabila pengelolaan rekening partai itu dibarengi dengan transparansi keuangan ke publik. Dengan begitu, siapa saja yang telah mendonasikan dananya ke partai akan ketahuan," tuturnya.

Selama ini, kebanyakan partai termasuk PDI-P dalam menjalankan roda organisasi partai dibiayai oleh kader-kader yang duduk di Dewan dan mereka yang duduk sebagai pejabat publik. Setiap bulan, gaji mereka dipotong sekian persen dan disetorkan ke partai. 

"Kalau PDI-P berhasil menghimpun dana yang banyak dari donasi kadernya dan publik umumnya, ini akan mengurangi 'cost' kegiatan partai," terang Donal. 

Ia menambahkan, jangka panjang dari pembukaan rekening partai diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya tindak pidana korupsi. Sebab kegiatan-kegiatan partai kerap membuat kader-kader partai 'kelimpungan' mencari sumber-sumber pembiayaannya. 

"Jangan ada lagi yang misalnya ada pungutan kepada calon kepala daerah, kader di DPR. Transparansiya dibuka ke publik oleh akuntan yang ditunjuk PDI-P, sehingga siapa dan berapa jumlah yang didonasikan kelihatan. Harapan kita seperti itu," ucap Donal.

DPP PDI-P meluncurkan rekening gotong royong pada Selasa (20/10/2015). Rekening gotong royong merupakan salah satu program PDI-P dalam mengelola keuangan partai agar anggaran partai lebih transparan dan digunakan sesuai pemanfaatan.

Rekening gotong royong ini dapat digunakan para kader, petugas partai, maupun pihak eksternal yang ingin menyumbangkan dana bagi PDI-P. (baca: PDI-P Luncurkan Rekening Gotong Royong)

Rekening gotong royong menggunakan dua rekening, yaitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) di nomor rekening 10-00-888-99, dan Bank Central Asia (BCA) melalui nomor rekening 206-888-999.

Dana yang terkumpul nantinya akan dialokasikan sebesar 40 persen untuk pendidikan politik dan 30 persen untuk program kerakyatan dan pemenangan pemilu.

Kemudian, sebesar 20 persen untuk manajemen partai, dan sisanya 10 persen untuk pemberdayaan perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com