Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Masih Ada 1.005 Titik Api, Kondisi Kabut Asap Memburuk

Kompas.com - 16/10/2015, 10:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kondisi kabut asap dampak dari kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan semakin parah. Jumlah titik api meningkat berdasarkan laporan yang diterima.

"Hari ini memburuk lagi. Jumlah titik api mencapai 1.005 titik pada 16 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB," kata Luhut saat kegiatan coffee morning dengan pimpinan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Seperti di Sumatera Selatan, kata Luhut, jumlah titik api meningkat karena lahan gambut yang kering. Ketika terjadi bencana El nino seperti saat ini, lahan gambut semakin kering. (Baca: PM Najib: Presiden Jokowi Malu gara-gara Asap)

"Nah, sekarang itu di-convert, kering. Ditambah El Nino, sehingga dampaknya luar biasa."

Ia mengatakan, upaya pemadaman dengan menggunakan bom air yang dijatuhkan dari pesawat terbang sudah dilakukan. Titik api yang ada memang sempat berkurang. Namun, kemarin titik api itu timbul lagi karena keringnya lahan gambut yang terbakar. (Baca: Sejumlah Anggota DPR Usul Bentuk Pansus Tangani Kabut Asap)

"Sekarang ada dua pesawat baru bantuan dari Rusia yang mengangkut 12 ton air yang dicampur chemical," ujarnya.

Luhut mengaku optimistis jumlah titik api akan berkurang sehingga bencana kabut asap akan berakhir. Namun, ia belum bisa memprediksi kapan bencana itu akan berakhir.

"Bahwa bisa berkurang, yes, tetapi naik lagi, lalu turun lagi. Ini memang bisa berkurang, tetapi tidak bisa dalam kurun waktu dua minggu seperti yang saya katakan lima hari lalu," ujarnya.

Selain Luhut, hadir dalam kegiatan itu Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Ketua DPR Setya Novanto, dan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. (Baca: DPR Tuntut Kabut Asap Dijadikan Bencana Nasional)

Kemudian, ada pula Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq serta dua Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya dan Hanafi Rais, Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman, Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman, dan Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Nasional
Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com