Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Buat Kanal Bersekat, Bukan Kanalisasi seperti di Masa Lalu

Kompas.com - 01/10/2015, 22:48 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kunjungannya ke lokasi kebakaran lahan akhir September lalu, Presiden Joko Widodo memerintahkan sejumlah pihak untuk membuat kanal bersekat sebagai upaya pemadaman kebakaran lahan sekaligus sebagai tindakan pencegahan. Tindakan tersebut sempat mengundang perdebatan dari masyarakat karena kanalisasi dianggap malah memperparah kondisi dan membuat lahan gambut semakin kering.

Terkait polemik tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, kanalisasi yang ditolak masyarakat adalah pembuatan kanal tanpa membuat sekat. Kanalisasi di masa lalu diakui dia memang menyebabkan keringnya lahan-lahan gambut yang dengan keadaan kering tersebut akan sulit dipadamkan jika terbakar.

"Oleh karena itu Bapak Presiden memerintahkan untuk membuat kanal bersekat," kata Willem di Ruang Rapat Graha BNPB, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Willem memaparkan, kanal bersekat dimaksudkan untuk re-wetting atau membasahkan kembali gambut. Karena jika gambut sudah basah maka akan sulit terbakar. Sedangkan jika terbakar, dengan adanya air yg mulai menyerap maka api akan padam secara tuntas.

"Dengan adanya kanal-kanal ini, setelah kita lihat hasilnya, ternyata sangat membantu percepatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Inilah yang akan kita kembangkan di kemudian hari," papar Willem.

Kanal bersekat telah mulai dibuat di dua wilayah pada 25 September lalu dan sekarang sedang dalam penyelesaian. Wilayah tersebut adalah Jabiren, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pembuatan kanal-kanal tersebut diharapkan bisa selesai pada 10 Oktober mendatang.

Untuk di dua wilayah tersebut, ukuran kanal adalah 6x6m. Ukuran tersebut menyesuaikan wilayah yang akan dibasahi kembali.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles Brotestes Panjaitan mengatakan, kanal bersekat nantinya juga akan dibuat di semua provinsi yang rawan kebakaran.

Meskipun sebetulnya perusahaan-perusahaan industri dan lahan Hutan Tanaman Industri sudah membuatnya.

"Semua dibikin kanal saja tanpa sekat. Karena kanal itu dipakai buat angkutan, untuk angkat sawit. Waktu itu mereka diizinkan membuat kanal untuk transportasi. Nah, missed -nya diitu," ujar Raffles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com