Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Imbauan BNPB untuk Masyarakat di Daerah yang Alami Kabut Asap Pekat

Kompas.com - 01/10/2015, 17:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan diprediksi masih berlangsung hingga November. Begitu pula dengan kondisi udara atau kabut asap yang mengancam kesehatan masyarakat terdampak. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat, utamanya terkait aspek kesehatan.

"Kalau merasa bahwa ada sedikit tidak enak di pernafasan, harus segera berobat," ujar Kepala BNPB Willem Rampangilei di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (1/10).

Willem juga mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker khusus N95. Tidak bisa menggunakan masker biasa. Jika asap terlalu pekat, disarankan pula untuk menggunakan handuk basah.

Selain dari aspek kesehatan, BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan pembakaran lahan. Karena keberhasilan penanganan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, baik pusat maupun daerah.

"Kalau masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, turut mencegah terjadinya kebakaran, Insya Allah ini akan dapat cepat diselesaikan," kata Willem.

Willem memaparkan, sejumlah upaya pemadaman tengah diintensifkan oleh pemerintah, baik upaya pemadaman darat maupun udara. Upaya pemadaman darat di antaranya melalui pemadaman darat oleh satuan tugas darat dan pembuatan kanal bersekat serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi membakar hutan. Sedangkan upaya pemadaman udara akan diperkuat melalui water bombing dan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com