NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat ingin mewujudkan Pusat Asia Afrika di Jakarta. Lembaga ini dibentuk untuk mendukung Strategis Kemitraan Asia Afrika yang baru, sebagai kerja sama antarnegara dan antarkawasan. Kerja sama ini mencakup hubungan pemerintah dengan pemerintah, antarperusahaan dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berbicara di hadapan negara-negara yang tergabung dalam Kerjasama Asia Afrika di pertemuan tingkat tinggi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (26/9) sore atau Minggu pagi waktu Jakarta.
Menurut Wapres Kalla, pendirian Pusat Asia Afrika merupakan komitmen pemerintah Indonesia saat pertemuan dan perayaan ulang tahun negara-negara Non Blok di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Pusat Asia Afrika akan lebih memperkuat kerja sama negara-negara di kawasan Selatan-Selatan untuk mewujudkan agenda pembangunan yang berkelanjutan melalui komunikasi yang lebih luas,” ujar Wapres Kalla.
Dengan Pusat Asia Afrika ini, tambah Kalla, interaksi tak hanya dibangun di antara pemerintah dengan pemerintah. Namun, interaksi juga tercipta dengan dunia usaha di masing-masing negara, serta di antara masyarakat.
"Wujud dari kerjasama ini juga akan lebih konkret dilakukan dari setiap inspirasi yang dikembangkan di negara-negara Asia Afrika,” ujar Wapres Kalla.
Pertemuan Kerjasama Selatan-Selatan dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon dan Presiden Tiongkok Xin Jinping.
Wapres Kalla didampingi Menlu Retno LP Marsudi, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menkes Nila F Moeloek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.