Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Asap, Kalla Minta Sejumlah Negara Jangan Cuma Bicara

Kompas.com - 28/09/2015, 05:55 WIB
Suhartono

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta negara-negara yang terganggu dengan asap dan pernah ikut dalam perusakan lingkungan di Indonesia untuk tidak cuma bicara, tetapi juga membantu Indonesia mengatasi asap dan memulihkan kembali hutan dan lingkungan.

"Saya bicara  agak keras (dalam pertemuan) agar jangan cuma bicara saja, ayo datang dan bantu (memadamkan). Persoalan asap bukan hanya soal menangani api tetapi juga hutan dan lingkungannya," ujar Wapres Kalla saat ditanya pers, seusai menghadiri pertemuan terkait peran perempuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal (SDG) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Minggu (27/9) sore waktu setempat atau Senin subuh di Jakarta.

Menurut Wapres, Indonesia  terbuka bagi negara-negara yang  merasa terganggu karena asap. Apalagi, saat ini Indonesia sudah berupaya maksimal untuk menangani bencana asap tersebut.

"Saya sudah bilang ke Kementerian Hutan dan Lingkungan Hidup serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana jika Singapura atau negara lain ada yang mau bantu silakan saja. Kita sudah bermacam cara dan melibatkan TNI, pemadam kebakaran, dan siapapun yang bisa mengatasi kebakaran hutan," kata Wapres.

Persoalan asap, tambah Wapres, sebenarnya terkait kondisi hutan dan lingkungan yang rusak akibat ekspansi hutan untuk perkebunan, lemahnya regulasi dan pengawasan yang kurang sehingga terjadi kerusakan hutan dan lingkungan.

"Hutan dirusak dan dirambah untuk perkebunan, hutan gambut dikeringkan dan dibakar sehingga tak mudah sekarang ini untuk dipadamkan," ucap Wapres Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com