"Sekarang ini, yang disampaikan hanyalah total jumlah korban. Sementara, negara-negara korban belum pernah diumumkan. Bahkan, jenis kelamin para korban saja pun tidak disampaikan," kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay, yang tengah berada di Mekkah, saat dihubungi, Jumat (25/9/2015).
Saleh menilai pemberitahuan tentang jumlah korban dan asal negaranya sangat penting. Terutama untuk menenangkan keluarga para jamaah haji yang ada di negara masing-masing. Setelah 8 jam pasca kejadian, semestinya informasi tentang asal negara korban sudah bisa diketahui.
"Kalau nama negara-negara korban tidak diumumkan, ada kesan seolah-olah ada yang ditutup-tutupi. Sebagai penanggung jawab haji, pemerintah Saudi tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menangani masalah ini," katanya.
Sewaktu Tim Pengawas DPR RI mengadakan kunjungan langsung ke tempat pelontaran jumroh, Saleh mengaku bertemu dengan jamaah haji dari berbagai negara. Hampir semuanya menyatakan bahwa mereka juga belum mengetahui jumlah jamaah haji yang jadi korban dari negaranya.
Seperti dikutip Kompas, insiden saling desak dan jatuh terinjak melanda jemaah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9), mengakibatkan sedikitnya 717 orang meninggal dan 863 terluka. Di antara yang meninggal, ada 3 warga Indonesia.
Insiden terjadi pukul 07.30 waktu setempat atau 11.30 WIB saat dua kelompok besar jemaah datang bersamaan di perempatan di Jalan 204, Mina, 5 kilometer dari Mekkah. Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan, insiden terjadi di persimpangan Jalan 204 dan Jalan 223. Persimpangan itu merupakan salah satu tempat yang bisa dilalui jemaah untuk melempar jumrah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.