JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai kondisi ekonomi nasional. Menurut Said, Jokowi menginginkan masyarakat tetap optimistis menghadapi kondisi perekonomian saat ini.
"Saya diminta untuk menenangkan masyarakat, memberikan pemahaman pada mereka karena (kondisi perekonomian) ini akibat global, jangan pesimistis," kata Said di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Said mengungkapkan, Jokowi menjamin bahwa pemerintah akan bekerja keras memperbaiki kondisi ekonomi nasional. Selain itu, Said juga menyampaikan bahwa Jokowi bertekad untuk menjaga harga kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak di posisi yang stabil.
"Pemerintah berupaya keras, Insya Allah sebulan dua bulan, tidak lama lagi. Saya harap warga NU bekerja keras, petani dan pedagang bekerja keras," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Said datang bersama Rais Aam PBNU Maruf Amin sekaligus untuk menyampaikan susunan pengurus NU hasil Muktamar Jombang 2015. Selain itu, disampaikan juga rekomendasi muktamar tersebut termasuk mengenai BPJS.
Presiden Jokowi juga diminta hadir dalam acara pengukuhan pengurus NU yang rencananya digelar pada 5 September 2015, di Masjid Istiqlal, Jakarta.
"Kami sampaikan hasil-hasil yang dicapai dan kami siap melakukan kemitraan dengan pemerintah untuk mengatasi masalah seperti aliran menyimpang, radikalisme dan berbagai kelompok serta masalah ekonomi," ucap Maruf Amin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.