JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menegaskan bahwa ledakan di Perumahan Puri Pattene Permai, Blok C, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2015) siang, tidak berkaitan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar. Ledakan itu berasal dari bom ikan yang tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
"Enggak ada kaitannya sama muktamar. Enggak ada kaitannya sama Presiden karena saya tadi pagi sudah mendapatkan suatu kepastian bahwa itu bom ikan. Itu tidak terkait dengan teroris," kata Badrodin, Selasa (4/8/2015) di Jakarta.
Ia juga memastikan bahwa ledakan itu tidak menganggu melaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, 3-7 Agustus 2015.
Ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden membuka Muktamar Muhammadiyah yang berlokasi di kelurahan yang sama dengan lokasi ledakan bom. Akibat ledakan ini, dua wanita tewas. (Baca: Ledakan di Makassar, Dua Warga Tewas)
Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengatakan bahwa kedua korban, yakni Ramlah (55) dan Sania (36), tewas karena sedang menumbuk bahan baku bom untuk menangkap ikan. Bom itu dirakit di kediaman Lolo (55) untuk menangkap ikan di laut. (Baca: Kapolda Sulselbar Pastikan Ledakan di Makassar Bukan Terorisme)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.