Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama: Banyak Partai Islam, tetapi Tidak Islami

Kompas.com - 11/07/2015, 19:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Islam Damai Aman Rhoma Irama mengatakan, banyak partai berasaskan Islam di Indonesia, tetapi perilaku kadernya tidak mencerminkan Islam. Hal itulah yang menjadi dasar dirinya membentuk Partai Islam Damai dan Aman (Idaman).

"Idaman ini menampilkan wajah Islam yang terbuka. Kita tahu banyak partai Islam, tetapi tidak benar-benar Islami," ujar Rhoma seusai deklarasi partai di Restoran Raden Bahari, Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2015).

Rhoma tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dirinya menganggap partai Islam yang ada di Indonesia tidak Islami. (Baca: Rhoma Irama Ingin Buktikan kepada Dunia bahwa Islam Tidak Radikal)

Selain itu, Rhoma menganggap citra Islam Indonesia di masyarakat dunia terlalu negatif. Islam di Indonesia, kata Rhoma, sering kali dikait-kaitkan dengan aksi teror, radikalisme, dan tidak toleran. Melalui partai ini, Rhoma ingin mengubah citra tersebut ke arah positif.

"Kami ingin menghapus stigma negatif Islam di Indonesia. Kami ingin menghapus fobia Islam Indonesia di hadapan dunia," kata dia. (Baca: Dirikan Partai Idaman, Rhoma Ingin Tepis Islamofobia di Indonesia)

Puncak deklarasi itu dilakukan dengan penandatanganan akta pendirian partai oleh Rhoma sebagai ketua umum dan Abdurrahman Tardjo selaku sekretaris jenderal. Penandatanganan juga disaksikan oleh seorang notaris dan seratusan kader serta simpatisan partai. Partai itu telah mendirikan strukturnya di 34 provinsi di Indonesia. Struktur partai telah menyentuh tingkat kabupaten dan kota. Pembentukan struktur partai akan dikebut hingga ke tingkat desa dalam jangka waktu hingga akhir tahun ini. Jika memenuhi syarat, Rhoma akan mendaftarkan partainya ke Kementerian Hukum dan HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com