Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Berikan Perlindungan kepada Penyidik yang Diteror

Kompas.com - 06/07/2015, 12:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan, KPK akan memberikan perlindungan keamanan bagi penyidik KPK yang mendapatkan teror bom di rumahnya. Diketahui, penyidik KPK bernama Apip Julian Miftah menemukan benda diduga bom di kediamannya di Bekasi, Minggu (5/7/2015) malam.

"Secara internal KPK akan memberi perlindungan," ujar Johan melalui pesan singkat, Senin (6/7/2015).

Namun, Johan enggan mengungkapkan bentuk perlindungan apa yang akan diberikan KPK. Johan juga enggan menarik kesimpulan apakah teror tersebut ditujukan berkaitan dengan penanganan kasus di KPK atau tidak.

"Kita tidak boleh langsung menghubungkan dengan peristiwa tertentu, terlalu dini menyimpulkan hal itu," kata Johan.

Apip telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Bekasi Selatan dan tengah ditangani tim gegana. Sementara diduga bingkisan tersebut hanya berisi stereofoam dan kabel. (Baca: Ternyata, Bingkisan di Rumah Penyidik KPK Hanya "Stereofoam" dan Kabel)

"Mengenai peristiwanya sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian. Pihak kepolisian juga sudah memeriksa lokasi TKP," kata Johan.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Polresta Bekasi AKBP Siswo mengatakan, Apip menemukan benda mencurigakan di rumahnya sekitar pukul 22.00 WIB saat baru pulang ke rumah. Apip kemudian menghubungi Polsek Bekasi Selatan dan mengadukan soal benda yang dia temukan. Siswo mengatakan, pihaknya langsung menghubungi tim gegana dan lokasi tersebut langsung diamankan.

"Benda sudah dibawa ke Mako Brimob," kata Siswo.

Menurut Siswo, Apip tidak hanya sekali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak tak dikenal. Sebelumnya, kata dia, sejak tiga hari sebelum kejadian Apip mengaku sudah diteror.

"Ban mobil ditusuk hingga bolong, pernah juga mobil disiram air keras. Mobil Honda Freed," ujar Siswo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Nasional
Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Nasional
Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Nasional
Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Nasional
Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Nasional
DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Nasional
Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Nasional
Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Nasional
Tantang Kepala Daerah, Jokowi: Tunjuk Jari Siapa yang Sanggup Bangun MRT dengan APBD?

Tantang Kepala Daerah, Jokowi: Tunjuk Jari Siapa yang Sanggup Bangun MRT dengan APBD?

Nasional
Kata Gerindra soal Pelibatan Partai Koalisi di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Kata Gerindra soal Pelibatan Partai Koalisi di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Nasional
Puji Penghijauan di Balikpapan dan Surabaya, Jokowi: Kota Lain Saya Tunggu ...

Puji Penghijauan di Balikpapan dan Surabaya, Jokowi: Kota Lain Saya Tunggu ...

Nasional
Kemenaker Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kawasan Eropa

Kemenaker Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kawasan Eropa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com