JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dengan pertimbangan yang matang. Pengalaman Sutiyoso diyakini diperlukan oleh negara khususnya dalam deteksi dini ancaman keamanan nasional.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki menuturkan, Presiden Jokowi mengantongi rekam jejak Sutiyoso selama aktif sebagai anggota TNI yang dekat dengan dunia intelijen. Selain itu, pengalaman Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta juga semakin melengkapi kompetensi dan meningkatkan kepercayaan Presiden untuk memilihnya sebagai calon Kepala BIN.
"Dalam catatan Presiden, pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil akan sangat membantu penugasan barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan," kata Teten, melalui pernyataan tertulis, Rabu (10/6/2015).
Teten mengungkapkan, Presiden sangat menyadari bahwa dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan intelijen yang profesional dan modern sesuai lingkup Undang-Undang. Presiden berharap kualitas intelijen nasional semakin maju di bawah kepemimpinan Sutiyoso.
"Dengan pengalaman yang lengkap itu, Presiden berharap kualitas intelijen kita semakin maju," ujarnya.
Teten menuturkan, Presiden Jokowi mengajukan Sutiyoso kepada DPR RI sebagai calon Kepala BIN untuk menggantikan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Pengajuan itu dilakukan sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
Baca juga: Profil "Bang Yos", Calon Kepala BIN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.