Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapuspen TNI Anggap Jam Tangan dari Kawan Panglima Bukan Gratifikasi

Kompas.com - 20/05/2015, 14:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya berpendapat bahwa puluhan ribu jam tangan bantuan dari kawan-kawan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk para prajurit TNI bukan merupakan gratifikasi untuk Panglima.

"Kecuali jam itu dikasih ke Panglima atau keluarga Panglima, baru gratifikasi," ujar Fuad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2015).

Fuad menegaskan bahwa penerimaan bantuan tersebut memenuhi rasa etis pejabat pemerintahan. Jam-jam tersebut, kata Fuad, diberikan kepada prajurit TNI yang memang membutuhkannya, bukan ke Panglima secara personal.

"Sangat etis juga karena berkali-kali kan dibilang bahwa jam itu bukan menggunakan anggaran negara," ujar Fuad.

Fuad mengatakan, 55.000 jam tangan tersebut dibagikan Panglima kepada prajuritnya untuk memberikan pesan bahwa waktu sangatlah berharga bagi prajurit TNI. Selain itu, Moeldoko juga ingin memberikan penghargaan kepada prajurit yang bertugas di garda depan Nusantara. Oleh karena itu, jam-jam tangan itu dibagikan ke personel Babinsa, Danramil dan personel TNI di perbatasan. (Baca Ini Alasan Panglima TNI Bagikan 55.000 Jam Tangan ke Prajuritnya)

"Mereka kan jauh di pelosok. Harus kita kasih perhatian dong," ujar Fuad.

Jam tangan tersebut akan dibagikan bertahap sesuai dengan jadwal kunjungan Moeldoko. Saat ini Moeldoko dan stafnya tengah berkunjung ke provinsi-provinsi, antara lain Lampung, Bengkulu, Sumatera Utara. Jam tangan itu diberikan sebagai kenang-kenangan menjelang masa tugasnya berakhir. (Baca Kenang-kenangan Pensiun, Moeldoko Bagikan 55.000 Jam Tangan untuk Prajurit TNI)

"Saya telah membuat jam tangan untuk para prajurit, Danramil, Babinsa serta Satgas Pengamanan Perbatasan di pos terluar. Ada 55 ribu unit yang akan saya bagikan, cukup banyak untuk kalian," ujar Moeldoko di Markas Korem 042/Gatam, Jalan Teuku Umar, Kota Bandar Lampung, Selasa (19/5/2015).

Mendengar itu, prajurit TNI yang memenuhi lapangan tersebut bersorak-sorai sembari bertepuk tangan riuh. Moeldoko berpesan supaya jam tangan tersebut dijaga baik-baik oleh prajurit. "Jam tangan yang saya berikan jangan dijual ya," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Nasional
Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Nasional
PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

Nasional
Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com