Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Istana, Menteri Yasonna Dicegat Relawan Jokowi soal Remisi Koruptor

Kompas.com - 16/03/2015, 16:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly langsung mendapat serbuan pertanyaan sejumlah relawan Jokowi-JK saat tiba di Istana Kepresidenan, Senin (16/3/2015). Yasonna yang tengah menunggu untuk masuk ke dalam Istana itu langsung ditanya soal sikapnya terkait remisi untuk koruptor.

"Pak Menteri, apa kabar? Bagaimana itu soal remisi koruptor? Janganlah koruptor itu diberi remisi. Itu kan efek jera," celetuk Ulin Yusron, salah satu relawan, kepada Yasonna tanpa basa-basi.

Ulin terlihat bersama relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla lainnya, seperti Fadjroel Rachman, Addie MS, Glenn Fredly, dan dua orang lainnya. Para relawan ini baru saja santap siang bersama dengan Presiden Jokowi di Istana Negara dan kebetulan melewati tempat Yasonna menunggu.

Mendengar celetukan itu, Yasonna langsung menghampiri mereka. Panjang lebar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menjelaskan alasannya meminta agar Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang pengetatan remisi bagi terpidana kasus pidana luar biasa.

"Bukan begitu, ini kita konsepnya pembinaan. Bagaimana dengan orang-orang yang sudah tobat tapi mereka tetap tidak bisa dapat remisi?" ujar Yasonna.

Para relawan masih tak sependapat. Fadjroel Rachman meminta agar Menteri Yasonna menimbang kembali keputusannya itu. Addie MS juga tidak ketinggalan. "Jangan begitulah Pak, korupsi itu kan extraordinary crime," kata konduktor orkestra itu.

"Ini maksudnya mau menyamakan hak dengan narapidana lain," ungkap Yasonna.

Perdebatan itu pun akhirnya diakhiri oleh Ulin yang meminta Yasonna tidak menjadikan isu remisi koruptor ini sebagai fokus utama. Dia menuturkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah pemerintah lain yang harus dikerjakan daripada mengurus masalah remisi koruptor.

Tak mau berdebat panjang, Yasonna yang merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu langsung mengangguk. Para relawan pun pamit berpisah dengan sang Menteri meninggalkan Kompleks Istana. Sementara itu, Yasonna melanjutkan langkahnya masuk ke dalam Istana.

Di dalam Istana, Yasonna kembali diserbu wartawan dengan pernyataan yang sama soal remisi koruptor. Sebelumnya, KPK sudah menentang wacana yang tiba-tiba dilontarkan Menteri Yasonna itu. Wakil Ketua sementara KPK Johan Budi SP menganggap wacana pemberian remisi untuk koruptor adalah langkah mundur pemberantasan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com