Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Minta Polisi Buru Pemasok TKI Ilegal hingga ke Desa-desa

Kompas.com - 13/03/2015, 12:19 WIB


LOMBOK, KOMPAS.com
- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid meminta Polri mengejar para pemasok calon tenaga migran ilegal hingga ke desa-desa. Hal ini perlu setelah polisi menangkap jaringan pelaku perdagangan orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berbicara di sela-sela workshop dengan tokoh masyarakat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (13/3/2015), Nusron mengapresiasi upaya keras aparat Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang serta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah dan Unit Trafficking Subdirektorat III Pidana Umum Badan Reserse Polri yang telah menangkap para pelaku. Ia menyebutkan, BNP2TKI berkomitmen membongkar jaringan sindikat perdagangan manusia tersebut.

"Kami akan terus bongkar dan sikat mafia penipuan TKI. Kami minta polisi mengejar pemasoknya di desa-desa," kata Nusron dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Nusron berharap agar penangkapan para pelaku penipuan calon TKI itu menjadi awal upaya membongkar jaringan kejahatan yang lebih luas terhadap calon TKI. Menurut dia, selama ini praktik penipuan dengan mengirimkan TKI ilegal telah memakan banyak korban dan kerugian mencapai puluhan miliar.

"Karena itu, siapa pun yang terlibat dalam TPPO (tindak pidana perdagangan orang) ini, yang menjadi mafia pengiriman TKI ilegal dan jaringannya harus dibongkar dan ditindak sesuai hukum. Mereka ancaman hukumannya 15 tahun penjara," katanya.

Pada Rabu (4/3/2015) lalu, polisi telah menangkap seorang wanita berinisial B sebagai tersangka pelaku perdagangan orang. B diincar karena bekerja sama dengan suaminya, IM warga negara Yordania, untuk mengirim dan menjual orang dengan modus ketenagakerjaan. IM telah ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia.

Pada Minggu (8/3/2015), Unit Trafficking Sub Dit III Pidum Bareskrim Polri berhasil menangkap BI alias Bd dan Pur di Ngawi, Jawa Timur. Kedua tersangka dibekuk karena mengirim 12 korban ke Republik Fiji secara ilegal. Kepada korban, tersangka menjanjikan pekerjaan di proyek pembuatan jalan raya sebagai tenaga sopir, operator ekskavator, dan tukang dengan gaji 8 dollar Fiji.

Selain itu, BP3TKI Semarang dan Ditreskrimun Polda Jawa Tengah juga berhasil menangkap anggota sindikat pelaku penipuan calon TKI ke Kanada. Penangkapan pelaku bernisial DH dan MA itu dilakukan di kawasan Cibubur, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Nasional
Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Nasional
Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Nasional
Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Nasional
Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Nasional
Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Nasional
Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Nasional
PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
DPR Heran Tak Ada 'Back Up' Data PDN yang Diserang, BSSN 'Lempar Bola' ke Kominfo

DPR Heran Tak Ada "Back Up" Data PDN yang Diserang, BSSN "Lempar Bola" ke Kominfo

Nasional
Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Nasional
8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com