Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Komunikasi Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan

Kompas.com - 26/02/2015, 15:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, indeks komunikasi Hatta Rajasa lebih baik dibanding Zulkifli Hasan. Hal itu dinyatakan berdasarkan sensus yang dilakukan CSIS mengenai tokoh PAN yang paling baik berkomunikasi dengan pengurus PAN di daerah.

Peneliti Departemen Politik CSIS, Arya Fernandes, menyampaikan bahwa hasil sensus mengungkap Hatta lebih piawai berkomunikasi dengan pengurus PAN dibandingkan Zulkifli. Faktor terbesarnya karena Hatta merupakan bakal calon ketua umum PAN petahana.

"Pak Hatta kualitas komunikasinya lebih bagus dibandingkan pak Zulkifli," kata Arya, di Kantor CSIS, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Arya kemudian membeberkan hasil sensus tersebut. Dari situ diketahui indeks komunikasi Hatta mendapat poin lebih dari 100, sedangkan Zulkifli hanya mendapat poin 90. Di bawah dua tokoh PAN tersebut, ada Amien Rais, Taufik Kurniawan dan Hafidz Tohir yang dinilai sebagai tokoh PAN yang memiliki indeks tinggi dalam berkomunikasi dengan pengurus PAN di daerah.

Untuk diketahui, Hatta dan Zulkifli merupakan bakal calon kuat yang akan bertarung dalam Kongres PAN untuk menduduki kursi ketua umum PAN. Kongres PAN akan digelar di Bali pada 28 Februari - 2 Maret 2015.

Sensus CSIS mengungkap 42,77 persen ketua PAN di tingkat kabupaten/kota mendukung Hatta Rajasa melanjutkan kepemimpinannya di PAN. Hanya 38,64 persen ketua PAN di tingkat kabupaten/kota yang mendukung Zulkifli Hasan.

Sementara itu, dukungan untuk Hatta dan Zulkifli dari ketua PAN di tingkat provinsi masih berimbang. Hatta dan Zulkifli masing-masing mendapat dukungan dari 38,24 persen ketua PAN di tingkat provinsi, dan responden lainnya tak memberikan jawaban.

CSIS bekerja sama dengan Cyrus Network dalam melakukan sensus tersebut. Responden yang menjadi target adalah ketua PAN di 34 provinsi dan di 514 kabupaten/kota. Hasil akhirnya, sensus berhasil mewawancarai ketua PAN di 28 provinsi dan di 484 kabupaten/kota.

Sensus dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 16-19 Februari 2015 dan melibatkan 500 peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com