Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto dan Ahok Akan Deklarasikan Gerakan #BerjamaahLawanKorupsi

Kompas.com - 08/02/2015, 13:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh akan melakukan deklarasi gerakan #BerjamaahLawanKorupsi di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (8/2/2015) siang ini. Gerakan deklarasi gerakan anti-korupsi ini diprakarsai oleh Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tokoh-tokoh yang akan hadir yakni Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan aktivis ICW seperti Ade Irawan.

Deklarasi gerakan #BerjamaahLawanKorupsi ini sebagai langkah untuk menyelamatkan Indonesia dari perilaku korup yang terjadi di negeri ini.

Dengan mengangkat tema "Save Kemerdekaan dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia", para pemuda Muhammadiyah tampak memadati areal parkir PP Muhammadiyah tempat dilakukannya acara. Mereka memakai kaos warna merah dengan tulisan "Berjamaah Lawan Korupsi".

Belakangan ini muncul gerakan masyarakat anti-korupsi setelah adanya perseteruan antara KPK dan Polri pasca penetapan tersangka calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh KPK dan Bambang Widjojanto oleh Mabes Polri.

Dalam acara ini, akan dilakukan pula sajian musik bertemakan perang terhadap korupsi dan juga peluncuran Madrasah Anti Korupsi.

Dari semua tokoh yang diundang, baru terlihat Bambang Widjojanto yang hadir di lokasi acara bersama anak bungsunya, Muhammad Yattaqi (10). Selain itu, ada pula Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Ansar Simanjuntak dan kuasa hukum Bambang yang juga aktivis anti-korupsi, Usman Hamid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com