Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung Bela Puan yang Sebut Jokowi Petugas Partai

Kompas.com - 04/02/2015, 14:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, membela Puan Maharani yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai petugas partai. Menurut Pramono, ucapan tersebut tidak sengaja dilontarkan oleh Puan karena terpancing oleh pertanyaan yang diajukan wartawan.

Hal tersebut disampaikan Pramono dalam diskusi bertajuk Benarkah Jokowi Boneka Megawati? di Jakarta, Rabu (4/2/2015) siang.

Awalnya, tanpa menyebut nama, Pemimpin Redaksi Berita Satu TV Don Bosco Selamun memprotes adanya pernyataan dari politisi PDI-P yang menyebut Jokowi adalah petugas partai. Menurut dia, ungkapan tersebut tidak tepat dilontarkan di depan publik, apalagi setelah Jokowi menjabat sebagai presiden.

"Akan lebih baik kalau bukan disebut petugas partai, tapi misalnya, Pak Jokowi kader terbaik PDI-P. Kalau petugas partai itu kesannya Jokowi pesuruh," ucap Don Bosco yang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Pramono mengatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak pernah sekalipun menyebut Jokowi sebagai petugas partai. (Baca: Megawati: Jokowi Petugas Partai yang Saya Perintah Jadi Capres)

"Kalau Puan menyebut Jokowi sebagai petugas partai, itu karena framing dari media. Pertanyaannya dipancing supaya Puan menjawab seperti itu," ucapnya.

Puan sebelumnya menyebut Jokowi sebagai petugas partai saat mengomentari wacana ormas Projo, yang berniat menjadi partai dan mengusung Jokowi pada Pilpres 2019. Menurut Puan, sah-sah saja jika ormas pendukung Jokowi itu ingin berubah menjadi partai.

Namun, dia mengingatkan bahwa Jokowi sebelumnya berhasil menjadi presiden karena diusung oleh PDI-P. Oleh karena itu, secara etika politik, tidak elok jika Jokowi keluar dari PDI-P. (Baca: Puan Tegaskan Jokowi Masih Petugas Partai)

"PDI-P bersama Jokowi dan Jokowi masih sebagai petugas partai, kader PDI-P," ucap Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 lalu sempat mengakui bahwa dirinya merupakan petugas partai. Namun, Jokowi menampik jika statusnya tersebut akan memengaruhi kerjanya di pemerintahan.

"Saya kan memang petugas partai. Di PDI-P itu memang ada istilahnya petugas partai," ujar Jokowi di kantor Banjarmasin Post, Minggu (25/5/2014) siang. (Baca: Jokowi: Saya Memang Petugas Partai...)

"Tapi, kalau saya sudah menjadi wali kota, gubernur, bahkan nanti pas jadi presiden, ya partai ndak ikut-ikutlah," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Nasional
Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Nasional
Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Nasional
Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com