Awalnya, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyambangi Gedung KPK untuk meminta penjelasan dan konfirmasi mengenai penangkapan ini kepada pejabat KPK. Kemudian, disusul aktivis Fadjroel Rahman. Saat itu memang belum ada konfirmasi resmi dari Mabes Polri terkait penangkapan ini.
Setelah Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie membenarkan penangkapan, dukungan semakin mengalir membanjiri Gedung KPK.
Koordinator Kontras Haris Azhar yang juga datang ke Gedung KPK mempertanyakan keterangan Polri yang berbeda-beda terkait penangkapan Bambang. Haris mengatakan, Kontras sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Budi Waseso dan Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti. Keduanya memberikan keterangan yang bertolak belakang.
"Kalau dari komunikasi Kontras ke Kabareskrim Budi Waseso, benar ditangkap, tapi kata Plt Kapolri (Badrodin) tidak ditangkap. Ini kan membingungkan juga polisi posisinya," ujar Haris.
Selanjutnya, rombongan koalisi masyarakat sipil dari Indonesia Corruption Watch, Indonesia Legal Rountable, LBH Jakarta, Pukat UGM, hingga Bung Hatta Anti Corruption Award juga menyambangi Gedung KPK. Mereka merasa ada sesuatu yang janggal dalam penangkapan ini.
"Rasanya terlalu cepat, ini betul-betul proses rekayasa," kata aktivis ICW Emerson Juntho.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie membenarkan bahwa Badan Reserse dan Kriminal Polri menangkap Bambang Widjojanto pada pukul 07.30 pagi tadi. Ronny menyebutkan, penangkapan Bambang dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada tahun 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.