Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Hanura Sebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter ke Calon Kapolri Budi Gunawan

Kompas.com - 12/01/2015, 05:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Sarifudin Sudding mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Menurut Sudding, penunjukan Budi Gunawan sudah melalui proses yang benar melalui Komisi Kepolisian Nasional.

"Sudah sesuai mekanisme yang ada dan itu hak prerogratif presiden‎," kata Sudding ketika dikonfirmasi, Minggu (11/1/2015).

Sementara dari sisi integritas dan kapabilitas, Sudding menilai Budi Gunawan cukup mumpuni dan baik. "Pendidikan yang dilaluinya sangat baik dan merupakan lulusan terbaik," ujarnya.

Politisi Hanura itu yakin Budi Gunawan akan membawa perubahan yang lebih baik di tubuh Polri. Ia melihat rekam jejak mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu yang selalu membawa perubahan saat menjabat sebagai kepala divisi propam dan Kapolda Bali.

"Begitu juga di Kalemdikpol (Kepala Lembaga Pendidikan Polisi), di mana ada perubahan yang lebih baik seperti pelayanan, pendidikan Polri sehingga Polri memiliki kualitas dan integritas, profesional. Saya yakin, Budi Gunawan jadi Kapolri memberi angin segar bagi Polri," tuturnya.

‎Sementara mengenai kabar rekening gendut, Sudding menuturkan permasalahan tersebut sudah diklarifikasi oleh Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri masih menjabat Kapolri.

"Itu sudah dinyatakan clear. Ketika sudah dinyatakan clear, tapi masih ada pihak lain ungkit-ungkit, mengarah ke character assassination (pembunuhan karakter)," tuturnya.

Ia pun meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada Budi Gunawan untuk memimpin Polri.

"Pihak yang kritisi Budi Gunawan, jalan-jalanlah ke Bali, beliau cukup berhasil di Bali, menjaga objek vital, menciptakan polisi wisata sehingga tidak ada letupan-letupan di Bali. Kita objektiflah dengan keadaan dan dalam menilai orang‎," ucapnya. (Ferdinand Waskita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com