Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korea Selatan Korban AirAsia QZ8501 Teridentifikasi lewat Gigi Emas

Kompas.com - 11/01/2015, 15:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali berhasil mengidentifikasi tiga jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Dua di antaranya berhasil dikenali dari gigi emasnya.

Jasad pertama diketahui bernama Kyung Hwa Lee, perempuan, 34 tahun, warga negara Korea Selatan. Lee dikenali berdasarkan pencocokan antara antemortem berupa jenis kelamin, usia, serta properti berupa bra khusus untuk menyusui dengan data postmortem-nya.

"Data itu diperkuat dengan data primer, yakni kecocokan antara data antemortem tambalan gigi berbahan emas dengan data postmortem," ujar Ketua Tim DVI Kombes Budiyono di kompleks Mapolda Jawa Timur, Minggu (11/1/2015).

Jasad kedua diketahui bernama Seong Beom Park, laki-laki, 37 tahun, warga negara Korea Selatan. Park dikenali berdasarkan pencocokan antara antemortem berupa usia, jenis kelamin, serta properti, yakni gendongan bayi dengan postmortem.

"Hal itu juga diperkuat dengan pencocokan antara data antemortem, yakni foto panoramic gigi tambalan berbahan emas korban dengan data postmortem," lanjut dia.

Berdasarkan manifes pesawat, Lee dan Park adalah sepasang suami istri. Keduanya diketahui membawa bayi mereka yang masih berusia satu tahun. Meski demikian, sang bayi belum ditemukan hingga saat ini.

Adapun jasad ketiga yakni diketahui atas nama Vera Chandra Kho, perempuan berusia 19 tahun dengan label jenazah B037. Vera dikenali dari kecocokan data sekunder, yakni jenis kelamin, usia, dan properti anting antara data antemortem dengan postmortem.

"Data itu diperkuat setelah tim DVI mendapat rekam medis gigi kirban dari dokter gigi yang pernah merawat korban. Hasilnya cocok," ujar Budiyono.

Dengan teridentifikasinya tiga jasad tersebut, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 32 jasad dari 48 jasad yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Adapun, dari 32 jasad itu, 29 jasad di antaranya telah diserahkan kepada keluarganya masing-masing untuk dikebumikan atau diperabukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com