Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengambilan Jenazah Korban AirAsia QZ8501, Tim SAR Pertaruhkan Nyawa

Kompas.com - 01/01/2015, 07:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Proses pengambilan jenazah terus dilakukan tim SAR gabungan hingga Rabu (31/12/2014) tengah malam. Cuaca buruk menjadi tantangan terbesar bagi tim penyelamat ini.

Kepala Badan SAR Nasional FHB Soelistyo mengungkapkan tim SAR sampai harus bertaruh nyawa untuk mengangkut tujuh jenazah yang ditemukan di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

 
"Saudara kita dua ini, bisa berhasil diambil dengan taruhan keselamatan tim sendiri. Di situ memang kita ditantang untuk kecepatan dan keakuratan proses evakuasi," kata Soelistyo.
 
Hingga tengah malam tadi, sudah ada empat jenazah yang berhasil diangkat dari lokasi. Dua jenazah sudah berada di RS Bhayangkara Polri untuk dilakukan proses identifikasi.
 
Untuk mengangkut dua jenazah pada malam hari, Soelistyo mengaku bukanlah perkara mudah. Pasalnya, dua jenazah itu ada di dalam KRI yang tak bisa merapat ke garis pantai. Mulanya, evakuasi direncanakan menggunakan helikopter. Namun, karena cuaca buruk, helikopter tak bisa digunakan.
 
"Kondisinya ombak sampai 5 meter, angin 40 km per jam, hujan lebat terutama di daerah pencarian," kata dia.
 
Hasilnya tim SAR pun mengupayakan dengan menggunakan kapal yang lebih kecil untuk mengangkut kedua jenazah itu. Dari Pangkalan Bun dilaporkan bahwa dua jenazah itu akhirnya dibawa menggunakan tug boat milik warga tanpa pengawalan dari pihak TNI dan kini sudah berada di rumah sakit setempat.
 
Sementara itu, kata Soelistyo, penyelam belum diturunkan pada Rabu lantaran cuaca buruk. Karena itu, diperkirakan para penyelam ini akan kembali melakukan pencarian di pagi hari apabila kapal yang mengangkut para penyelam ini merapat ke lokasi pencarian. "Semoga cuaca bagus, maka kita bisa melakukan penyelaman," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com