Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Bergabung ke Selat Karimata, Personel dan Kapal Pasukan Bela Diri Jepang

Kompas.com - 01/01/2015, 01:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang akan bergabung dengan tim pencari pesawat beserta penumpang dan kru AirAsia berkode penerbangan QZ8501. Dua kapal penghancur milik Pasukan Bela Diri Jepang segera meluncur ke lokasi pencarian.

"Dua kapal, Takanami dan Onami, kini bersandar di Pelabuhan Klang, Malaysia, dan akan segera memasuki perairan Indonesia untuk bergabung dengan tim pencari," kata Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

"Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Basarnas, karena perkembangan di lapangan sangat cair dan cepat sekali berubah," lanjut Shindo.

Shindo menyebutkan, kedua kapal membawa empat ratus personel Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dan tiga helikopter. Dua helikopter berjenis SH-60K ada di kapal Takanami dan satu heli SH-60J ada di kapal Onami.

Kedua kapal tiba di perairan Malaysia pada Selasa (30/12/2014) malam dan akan segera diberangkatkan menuju Selat Karimata yang sekarang menjadi pusat pencarian puing dan korban AirAsia QZ8501.

Waktu keberangkatan kedua kapal ke Selat Karimata menunggu koordinasi tim operasi Jepang--yang melibatkan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA)--dengan Basarnas.

"Mereka (seharusnya) akan tiba di Jakarta malam ini (Rabu malam) dan akan segera bertemu Basarnas," kata Shindo. Pengiriman misi bantuan ini merupakan tindak lanjut dari tawaran Pemerintah Jepang pada 29 Desember 2014, terkait insiden penerbangan ini.

Shindo juga menyatakan dapat mengerti sembari terus berkoordinasi dengan Basarnas dan Pemerintah Indonesia, bila memang bantuan dari luar negeri akan ditahan untuk sementara waktu menyusul penemuan puing dan sebagian jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501.

"Kami mengetahu bahwa pemerintah Indonesia telah mengubah permintaan bantuan dari Jepang, karena kondisi terkini di mana puing-puing dan beberapa jenazah telah ditemukan," kata Shindo.

"Oleh karena itu, kami juga menunggu untuk koordinasi lebih lanjut untuk memberangkatkan kedua kapal JSDF ke perairan Indonesia. Sebelumnya, prioritas utama tim operasi SAR Jepang adalah untuk mencari letak pesawat, dan sekarang mereka akan membantu proses pengambilan (puing dan jenazah korban)," lanjut Shindo.

Dalam wawancara terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Christian Nasir mengonfirmasi bahwa pemerintah telah memberikan izin melintas (clearance) pada Rabu siang, untuk kapal Takanami dan Onami memasuki teritori Indonesia.

Saat ini penanganan atas kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 telah mendapatkan bantuan dari Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Selandia Baru, Perancis, dan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com