Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Makin Panas, Jokowi Diminta Dinginkan Suasana

Kompas.com - 28/11/2014, 00:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo harus mendinginkan situasi keamanan terkait maraknya demo kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, terakhir seorang warga tewas di Makassar saat berdemo kenaikan harga BBM.

"Kalimat-kalimat provokatif Jokowi, jangan ada lagi. Kalimat seperti nanti juga orang akan minta selfie lagi, itu jangan diucapkan lagi. Jokowi sering berlaku jemawa, dan anggap enteng masalah," kata Wasekjen Demokrat, Ramadhan Pohan, Kamis (27/11/2014).

Mengenai masalah BBM, kata Pohan, Jokowi seharusnya sensitif dan memiliki empati. "Baru sebulan jalankan kekuasaan, kebijakan Jokowi sudah makan korban nyawa. Tidak bisa tidak, Presiden harus keluarkan pernyataan meneduhkan suasana. Beliau wajib berbelasungkawa atas tewasnya rakyatnya sendiri," tuturnya.

Seperti diketahui, seorang warga tewas saat berunjuk rasa menolak naiknya harga BBM di depan kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar Kamis (27/11/14) malam ini.

Warga yang bernama Ari, tewas diduga terkena lemparan batu saat polisi membubarkan kerumunan mahasiswa dan warga. Unjuk rasa yang berlangsung sejak sore tadi, berakhir dengan aksi saling lempar batu antara mahasiswa dibantu warga melawan polisi dibantu PNS Pemprov Sulsel. (Ferdinand Waskita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com