Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Prasodjo Ingatkan Tokoh Masyarakat Setempat Selamatkan Pulau Cubadak

Kompas.com - 21/10/2014, 06:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan orang asing atau bule mengusir masyarakat di Sumatra Barat membuat heboh. Imam B Prasodjo pun berkomentar mengenai video pengusiran tersebut.
"Video ini menyadarkan kita betapa kalimat dalam pembukaan UUD 1945 harus tidak saja diketahui, difahami, dan dihafal tetapi juga dijalankan. Coba kita resapi apa tujuan membentuk suatu pemerintah negara Indonesia? Dalam pembukaan konstitusi kita jelas tertulis: "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia..," kata Imam dalam akun facebook miliknya, Senin (20/10/2014).

Imam prihatin dengan peristiwa pengusiran masyarakat oleh bule tersebut. Ia pun menilai banyak fasilitas publik atau bahkan milik negara yang dapat dinikmati publik justru sudah tidak dapat dinikmati masyarakat.

"Apa yang terjadi di video ini adalah gambaran kasat mata bahwa pulau yang harusnya menjadi bagian dari fasilitas publik telah menjadi tertutup dan seolah-olah telah menjadi wilayah lain dari negeri ini. Sebagian tumpah darah kita telah melayang," kata Imam lagi.

Tak hanya itu, Imam pun merasa sedih lantaran keindahan alam di Sumatra Barat yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan ternyata tidak dapat dinikmati oleh rakyatnya.

"Saya jadi sedih membayangkan para tokoh asal Sumatra Barat. "Wahai Bung Hatta, Agus Salim, Syahrir, Natsir, Tan Malaka,...apakah engkau mengetahui apa yang terjadi di wilayah tanah kelahiranmu Sumatra Barat ini?" ucap Imam.

Imam berharap para tokoh adat di Sumatra Barat dapat menyelesaikan masalah tersebut. Ia pun yakin akan ada perubahan melihat momentum perbaikan yang sekarang sedang terjadi di kepemimpinan nasional saat ini.

"Semoga pertanyaan sederhana ini menggugah para ninik mamak yang kini masih berjiwa patriot untuk menyelamatkan tumpah darah anak negeri. Semoga kebangkitan penyelamatan wilayah dan budaya anak negeri yang kembali terjajah meluas dan memberi inspirasi penyelamatan wilayah lain yang juga telah lepas dari tangan ibu pertiwi," tutur Imam yang juga Guru Besar Universitas Indonesia ini.

Seperti diketahui, video orang asing atau bule hebohkan masyarakat di Sumatra Barat. Dalam video itu nampak beberapa bule di Pulau Cubadak di kawasan Pulau Mandeh, Sumatra Barat, mengusir masyarakat yang hendak mendatangi kawasan pulau. (Baca: Beredar Video Bule yang Mengusir Masyarakat di Pulau Cubadak)

Video yang berdurasi 21 menit 37 detik itu dimuat di youtube oleh akun Watchdoc Documentary Maker . Di dalam video terlihat pengelola kawasan Pulau Cubadak mengusir seorang fotografer dan videografer yang ingin mengabadikan keindahan pulau yang dinilai sebagai Raja Ampat-nya wilayah Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel :
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com