JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha akan segera menemui perwakilan Koalisi Merah Putih untuk menyatakan keinginan partainya bergabung dalam paket pimpinan MPR yang diajukan koalisi Jokowi-JK. Menurut Tamliha, berpindahnya haluan PPP ini harus disampaikan secara baik-baik.
"Masa kita mau cerai harus bermusuhan. Kita sampaikan saja baik-baik. Kita ini ibaratnya sudah cerai, cuma belum talak," kata Tamliha di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Tamliha mengaku tidak mempunyai pilihan lain selain meninggalkan Koalisi Merah Putih. Pasalnya, Koalisi Merah Putih tidak memberikan kursi pimpinan apa pun, baik di DPR maupun MPR, kepada partai berlambang Kabah itu.
"Kita tidak haus kekuasaan, tapi yang dituntut PPP adalah keadilan. Sebelum Demokrat bergabung, kita dijanjikan dapat jatah wakil ketua DPR. Demokrat gabung, kita rela menjadi wakil ketua MPR," ujar Tamliha.
"Tapi sampai jam 3 tadi sore, belum ada niat baik dari Koalisi Merah Putih. Pada saat yang sama berlangsung terus komunikasi politik dengan Koalisi Indonesia Hebat," tambahnya.
Namun, saat ditanya apakah perceraian itu hanya sebatas dalam pengajuan paket pimpinan MPR itu atau seterusnya hingga lima tahun mendatang, Tamliha belum bisa memastikan.
"Kita lihat nanti bagaimana," pungkas Tamliha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.