Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Keluhkan Manuver Demokrat yang Berubah Sikap soal Pemilihan Pimpinan DPR

Kompas.com - 01/10/2014, 19:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Demokrat kembali berubah sikap. Kali ini, Demokrat masih membuat ketidakpastian terkait waktu pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla di parlemen pun mengeluhkan sikap Demokrat ini.

"Sebenarnya Partai Demokrat ini belum firm apakah ditunda ataukah nanti malam. Jadi akhirnya dibuat terpaksa dibuat forum lobi yang dimulai pukul 19.00 nanti, ini sudah disepakati bersama," ujar politisi PDI-P Pramono Anung di sela-sela rapat konsultasi pimpinan DPR sementara dengan pimpinan partai politik di Komplek Parlemen, Rabu (1/10/2014).

Sebelumnya, ada enam fraksi yang menginginkan agar penetapan pimpinan DPR dilakukan besok. Keenamnya yakni Fraksi PDI-P, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi PPP.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto bahkan menyatakan partainya meminta ditunda karena harus melakukan konsolidasi internal terlebih dulu. Namun, berselang dua jam kemudian, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan Partai Demokrat akhirnya meminta agar penetapan pemilihhan pimpinan DPR dilakukan hari ini.

Fraksi PPP menginginkan penentuan ditunda karena masih mengurus konflik internal. Sementara empat fraksi lainnya ingin menunda lantaran masih berusaha merangkul partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

Pramono mengatakan apabila rapat dilanjutkan pada pukul 19.00 untuk lobi, maka diperkirakan rapat konsultasi pun molor. Sehingga, dia memperkirakan tidak mungkin penetapan pimpinan DPR dilakukan malam ini.

"Apalagi karena ada agenda tambahan pengesahan tatib karena kan itu baru ditetapkan kemarin," ucap Pramono.

Di sisi lain, Koalisi Merah Putih yang terdiri dari Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai Amanat Nasional bulat mendesak agar penentuan pimpinan DPR dilakukan malam ini. Mereka bahkan sudah menyiapkan paket pimpinan yang diajukan. Ketua DPR yang diajukan yakni Setya Novanto, Bendahara Umum Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com