Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat SBY Tanpa Senyum di Acara Pelantikan DPR/DPD...

Kompas.com - 01/10/2014, 13:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Tak ada senyuman dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama acara pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah (DPR/DPD), Rabu (1/10/2014) siang ini. Wajahnya terlihat letih sepanjang acara yang dihadiri 560 anggota DPR terpilih dan 128 anggota DPD terpilih itu.

SBY duduk di sisi kanan podium pimpinan MPR sementara. Posisinya terpisahkan dari Wakil Presiden Boediono, yang duduk di kiri kursi pimpinan sidang. Boediono sesekali tersenyum saat pimpinan DPR atau DPD sementara naik ke podium ataupun saat pimpinan DPR atau DPD periode sebelumnya menyerahkan memori jabatan.

Hal berbeda diperlihatkan oleh SBY. Dia tampak mengikuti instruksi duduk dan berdiri sesuai arahan pimpinan MPR sementara. Saat duduk, SBY sesekali memejamkan matanya dan menunduk.

Kondisi tersebut sudah terlihat sejak Kepala Negara memasuki ruang pelantikan. SBY sempat disapa wartawan untuk berfoto terlebih dulu. Sesi foto berlangsung singkat dan SBY langsung bersalaman dengan pimpinan MPR sementara. Fotografer ataupun juru kamera televisi bertanya-tanya tentang penampilan berbeda dari SBY kali ini.

Sebelum menghadiri pelantikan tersebut, SBY mengikuti serangkaian acara di luar negeri. Sejak 18 September lalu, SBY melakukan lawatan ke luar negeri dan baru kembali ke Tanah Air pada 30 September dini hari.

Begitu tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, SBY langsung menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri untuk membahas undang-undang pemilihan kepala daerah yang telah disahkan oleh DPR 2009-2014. UU tersebut menuai protes dari masyarakat karena sebagian masyarakat menghendaki pelaksanaan pilkada langsung, bukan pilkada oleh DPRD, sebagaimana diatur dalam UU tersebut.

Rapat terbatas itu digelar sampai pukul 03.00 dan kemudian dilanjutkan jumpa pers. Hanya istirahat beberapa jam, siang harinya SBY melanjutkan kegiatan bertemu kader Partai Demokrat. Pada Selasa malam kemarin, SBY kembali menggelar rapat terbatas untuk membahas rencana penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait UU Pilkada. Rapat dilakukan hingga dini hari tadi.

Pada pukul 06.00, SBY sudah berada di Museum Lubang Buaya untuk mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Siang hari ini, Presiden bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono mengikuti pelantikan anggota DPR/DPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com