Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarief Hasan Bantah Ada Salah Tafsir soal Instruksi "Walk Out"

Kompas.com - 29/09/2014, 12:47 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan membantah ada salah salah tafsir di balik sikap Fraksi Demokrat yang memilih walk out dalam rapat paripuna di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 26 September lalu. Demokrat memilih walk out dari rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada yang akhirnya memenangkan opsi pilkada tidak langsung.

"Saya ingin menyatakan tidak ada istilah salah tafsir instruksi. Yang jelas, ketua umum sudah menginstruksikan agar tetap berjuang demi pilkada langsung dengan 10 perbaikan," ujar Syarief dalam konferensi pers, di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).

Sebelumnya, politisi Demokrat, Sutan Bathoegana, menyatakan terjadi salah pengertian antara perintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan apa yang dilakukan Fraksi Demokrat saat pengambilan keputusan dalam sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada pada Jumat (26/9/2014) lalu. Menurut Sutan, SBY memerintahkan agar fraksi all out dalam sidang paripurna. Namun, fraksi malah menganggapnya sebagai perintah untuk walk out.

Syarief juga menyampaikan kekecewaannya terhadap publik yang menyalahkan SBY atas keputusan DPR yang menyetujui Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Dalam rapat tersebut diputuskan pemilihan kepala daerah secara tidak langsung, atau melalui DPRD.

"Kami melihat ini tidak fair, jika SBY disalahkan," kata Syarief.

Menurut Syarief, perintah SBY agar tetap memperjuangkan opsi pilkada langsung dengan 10 syarat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di DPR. Fraksi Partai Demokrat menilai opsi 10 syarat tersebut tidak mendapatkan dukungan dari fraksi lain, dan tidak diakomodasi dalam rapat sehingga berinisiatif untuk memilih walk out.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com