"Kalau kita melihat agenda politik yang dilakukan lima tahunan sekali, kita sudah menyelesaikan pileg dan pilpres. Kita sudah berpartisipasi dengan cantik. Partai golkar berpartisipasi dengan cantik," kata Aburizal saat berpidato dalam Musyawarah Pimpinan Nasional I Kosgoro 2014, di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (13/9/2014) sore.
Hadir dalam kesempatan tersbut Ketua Umum Kosgoro 1954 Agung Laksono dan sekitar seribu anggota Kosgoro. "Kosgoro sudah membangun Golkar. Benar kata pak Agung kalau Golkar dan Kosgoro bagai dua sisi mata uang. Bisa dibedakan tapi tidak bisa dipisahkan. Ini yang membuat Golkar kuat," ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam pileg lalu, Golkar menempati urutan kedua peraih suara terbanyak, kalah dari PDI-P yang menempati urutan pertama. Di pilpres, Golkar juga gagal membawa Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusungnya sebagai pemenang.
Namun, menurut Aburizal, hal tersebut bukanlah masalah karena Golkar tidak harus selalu berada di dalam pemerintahan. "Karya tidak harus berada dalam pemerintahan. Karya ada juga dilaur pemerintahan. Menjadi penyeimbang bukan berarti menolak setiap kebijakan pemerintah, kalau sesuai tentu kita akan mednukung.
Itu penyeimbang yang tidak sama dengan oposisi," ujar pria yang akrab disapa Ical itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.