Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Pelantikan Anggota Baru Parlemen Habiskan Rp 16,1 Miliar

Kompas.com - 31/08/2014, 20:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menilai anggaran pelantikan anggota DPR dan DPD tahun 2014 jauh dari efisien. Berdasarkan temuannya, negara harus mengeluarkan dana lebih dari Rp 16 miliar untuk pelantikan anggota parlemen.

"Saya sebut pelantikan ini sebagai pesta berhura-hura ini karena anggaran yang dikeluarkan tidak kecil dan ini jauh dari efesiensi," kata Uchok dalam keterangan persnya, Minggu (31/8/2014).

Uchok mengatakan, anggaran sebesar  Rp 16.122.970.000 untuk acara pelantikan anggota parlemen baru itu merupakan awal dari pembohongan kepada rakyat. Menurut dia, acara pengambilan sumpah/janji MPR, DPD, dan DPR itu terlalu mewah dan hanya membuat rakyat menjerit di tengah wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kata pemerintah, subsidi (BBM) mau dicabut karena pemerintah tidak punya duit dan subsidi hanya membebani APBN. Tapi kok untuk anggaran pelantikan sampai Rp 16,1 miliar? Pemerintah punya duit, tidak ngeyel mengatakan harus dicabut karena kemahalan dan juga bisa disediakan dalam APBN tanpa mengucapkan kata-kata defisit," ujarnya.

Berikut ini detail anggaran untuk acara pengambilan sumpah/Janji anggota DPR, DPD, dan MPR sebagaimana temuan Fitra.

1. Uang paket meeting, tiket, taksi, representasi, dan uang harian anggota DPR dan DPD sebanyak 692 orang dengan total anggaran Rp 10,1 miliar.
2. Honor panitia yang terdiri dari sekretariat KPU, DPR, DPD, Setneg, Setgab, Polri, dan Paspampres sebanyak Rp 1,9 miliar.
3. Untuk anggaran rapat atau paket meeting dan rapat koordinasi sebanyak Rp 1,08 miliar.
4. Perlengkapan pelantikan sebesar Rp 962 juta. Dana ini antara lain untuk tas panitia sebesar seharga Rp 150.000 per unit, tas calon anggota Dewan Rp 300.000 per unit, payung Rp 100 ribu per unit; pin seharga satuan Rp 30 ribu, topi dengan harga satuan Rp 50.000, kaus satuan senilai Rp 100.000, bunga/kembang Rp 1 juta; baju batik Rp 400.000; dan spanduk Rp 750.000, dan lain-lain.
5. Sewa bus sebesar Rp 603 juta.
6. Makanan dan snack sebesar Rp 514 juta.
7. Penggandaan dan penjilidan Rp 270,3 juta.
8. Pengawalan jalan raya Rp 270 juta.
9. Anggaran untuk pembawa acara dan rohaniawan sebesar Rp 112 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com