Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tetap Ingin Dapat Jatah Kursi di Pimpinan DPR atau MPR

Kompas.com - 26/08/2014, 18:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika partai lain berebut kursi pimpinan DPR dengan mencalonkan jagoannya masing-masing, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru berharap kursi pimpinan dapat dibagi secara merata dan adil kepada seluruh parpol yang ada di parlemen. Terlebih lagi, jumlah lima kursi pimpinan DPR dan lima kursi pimpinan MPR pas dengan jumlah 10 partai politik yang ada di parlemen.

"Kita punya calon, di DPR juga ada tiga orang yang saya ajukan ke fraksi-fraksi. Tetapi, saya harap pimpinan DPR, MPR, karena itu simbol negara jadi ya dibagi rata saja," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014) siang.

Menurut Muhaimin, tidak baik jika simbol negara justru saling diperebutkan oleh partai-partai politik. "Kalau tidak dapat di DPR, ya kasih di MPR. Jadi, dibagi rata saja," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut.

Secara terpisah, hal serupa juga disampaikan Ketua DPP PKB Marwan Djafar. Marwan menilai, sistem pemilihan kali ini yang dilakukan secara voting bisa memungkinkan apabila kursi pimpinan dibagi secara merata. Namun, hal tersebut sepenuhnya bergantung pada uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) di Mahkamah Konstitusi.

"Kalau uji materinya ditolak, berarti kan voting. Itu bisa saja didiskusikan," kata Marwan.

Marwan meyakini, baik partai koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun partai Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mau diajak berdiskusi. Menurut dia, saat ini PKB sudah mengirimkan surat untuk mendiskusikan masalah ini kepada sembilan partai lainnya.

"Namanya politik apa yang tidak bisa didiskusikan. Nanti tinggal diatur saja siapa yang di DPR, siapa yang MPR. Siapa yang ketua sampai wakil ketua yang paling bawah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com