JAKARTA, KOMPAS.com - Semua pihak diminta untuk menahan diri dan berbesar hati untuk menerima segala keputusan yang akan dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden. Suasana damai harus tetap terjaga.
"Suasana sejuk pilpres harus tetap terjaga agar iklim politik kita tetap jernih," ujar peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/8/2014).
Siti mengatakan, semua pihak harus berperan dalam mewujudkan iklim politik yang kondusif menjelang putusan MK. Tanpa politik yang jernih, kata dia, mustahil masyarakat Indonesia akan melewati proses pilpres dengan damai dan bermartabat.
Siti meminta kepada semua pihak terkait seperti para elite, guru bangsa, dan para peneladan di bidang masing-masing untuk mengimbau kedamaian dan kesejukan kepada masyarakat dalam merespon putusan MK nantinya.
Ia juga mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk tidak sekali-kali mendorong masyarakat untuk menggunakan cara-cara yang dapat menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
"Agar tidak sekali-kali mendorong masyarakat menggunakan cara-cara yang dapat memunculkan perilaku negatif, perangai bringas, sehingga terjadi benturan antarkomunitas, golongan dan masyarakat," ujar Siti.
Mahkamah Konstitusi akan memutus perkara sengketa Pilpres yang diajukan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Kamis (21/8). Kubu Prabowo-Hatta menuding penyelenggara pemilu melakukan kecurangan secara terstruktur, terencana, masif hingga menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.